Last Dance

you

Aku secara tidak sadar tersenyum mendengar perkataannya.

Tidak ada lagi yang mengatakan hal itu padaku setelah ia tiada.

"Terima kasih."

Kesunyian kembali menerpa kami berdua.

Aku hanya bisa mendengar suara lantunan musik dan detak jantung kami berdua.

Ilusi yang luar biasa. 

Ilusi yang membuat arwah merasa masih hidup dan menghabiskan waktu terakhirnya dengan lelaki muda tampan.

Luar biasa.

"Sudah berapa lama kau disini?" tanyaku untuk mencairkan suasana.

Kedua bola mata yang terlihat bersinar itu sedikit menunjukkan rasa terkejut.

Mungkin tidak banyak yang menanyakan hal seperti ini pada mereka.

"Aku tidak ingat sudah berapa lama aku disini, tapi yang pasti sangat lama."

"Apa kau sendiri?"

"Tidak, ada puluhan, mungkin ratusan dari kami yang menghuni tempat ini. Semuanya menetap di alam ini."

Kumajukan bibirku beberapa saat karena ini adalah sesuatu yang baru dan menarik.

"Kami tidak ditahan disini, kami punya pilihan untuk terlahir kembali." sambungnya.

Aku tidak bertanya tapi oke, informasi yang menarik.

"Kalau semisal aku mau menjadi sepertimu, apa yang harus kukatakan pada mereka?"

"Kukira kau ingin menemui lelaki yang bernama Sangyeon?"

"Dia meninggal sudah lama sekali, aku tidak tahu apakah dia sudah terlahir kembali lagi atau tidak. Mungkin dengan menjadi seperti kalian, aku bisa berdansa dengannya kembali. Sekali lagi saja."

"Kau tidak bisa memilih pasanganmu. Dan jangan."

"Oh? Jadi aku yang memilihmu? Dan apa maksudmu dengan jangan?"

"Tidak semua yang disini berhasil bertemu dengan orang yang mereka harapkan. Permintaan dibuat pada sesaat sebelum meninggal, dan belum tentu orang yang kau harapkan mengharapkanmu."

Jawaban yang menyedihkan.

"Kalau kau mengharapkan yang masih hidup, yang akan kau lihat hanyalah ilusi dan yang akan berdansa denganmu hanyalah arwah yang berperawakan mirip dengannya."

Ah, berarti dia juga hanyalah ilusi.

Aku tidak bisa melihat wajahnya sepenuhnya, namun aku tahu, kalau ia mengeraskan rahangnya sambil mengerutkan dahinya dibalik masker itu.

Mungkin ia tidak suka berdansa denganku, dia pasti juga berharap kalau dia akan menemui orang yang dia inginkan.

-cont-