Awal Mula Dari Segalanya

2.1K 150 63
                                    

Semua kejadian di masa mendatang - masa yang kita tidak ketahui, masa dimana orang merasa awam dan asing, bahkan masa yang gelap - semua itu berasal dari hari ini. Ya, hari ini. Masih terngiang-ngiang ketakutan yang pernah dialami masa lalu dan sekarang. Tetapi, ketakutan di masa mendatang lah yang membayang-bayangi kehidupan seseorang.

Hari ini adalah hari yang cerah dan bisa dibilang menyenangkan. Hari dimana mungkin seseorang akan menjadikan titik tumpu untuk melangkahkan kakinya. Walaupun matahari sangat terik siang ini, tetapi angin yang berhembus juga kencang sehingga suasananya menjadi hangat dan tenang.

Terdengar langkah kaki anak-anak yang ringan dan penuh semangat. Asalnya dari Panti Asuhan St. Greal. Terlihat anak-anak itu saling mengejar, bermain jungkat-jungkit, bermain ayunan dan ada pula yang menyendiri di bangku taman.

"Rebecca! Rebecca!" seorang wanita setengah baya jalan tergopoh-gopoh sambil berteriak.

Ia menggandeng tangan anak perempuan yang kira-kira berusia 12 tahun. Raut wajah anak perempuan itu mirip dengan wanita tersebut. Wanita itu akhirnya berhenti di depan anak perempuan yang tadi menyendiri di bangku taman.

"Di situ rupanya kau, Rebecca!" wanita itu bertolak pinggang dengan marah.

"Setiap hari kau hanya menyendiri, Rebecca. Kau jangan membuat alasan lagi dengan mengatakan kalau tidak ada yang ingin bermain denganmu. Karena anakku ini ingin bermain denganmu," wanita itu memelototi Rebecca. Lalu menoleh kepada anaknya dan melanjutkan, "mainlah yang akur bersama Rebecca, Emily. Sungguh, aku begini karena sayang padamu, Rebecca."

Kemudian wanita itu pergi begitu saja dan menyeret kaki kirinya yang terasa berat. Rebecca dan Emily memandangi kepergian wanita tersebut. Setelah wanita itu menghilang dari pandangan mereka, mereka bernapas lega.

"Huh... Dasar nenek-nenek cerewet!" kata Emily sambil menirukan gerakkan wanita tadi.

"Emily! Itu 'kan ibumu sendiri," kata Rebecca memperingati.

"Tidak ada seorang ibu yang membosankan seperti dia, Becca. Tapi orang-orang di luar sana selalu mengagumi ibu dan memujinya, 'ohh... Terima kasih Nyonya Theresa Despard yang baik'. Menurutku itu semua hanya basa-basi yang biasa dilakukan para wanita setiap saat. Seperti itulah sifat para wanita tua saat mereka sedang berkumpul," Emily melipat tangannya dengan bosan.

Rebecca hanya terkekeh pelan melihat Emily menirukan tingkah laku wanita-wanita tua yang sering datang ke panti asuhan untuk mengadopsi anak.

"Becca, kau pernah dengar kabar tentang anak baru itu? Kalau tidak salah namanya Richard Gaskel."

"Iya, anak laki-laki yang selalu menyendiri"

"Kau juga penyendiri, Becca. Ya, dia memang aneh sih. Kata kabar yang beredar, setiap keluarga yang mengadopsinya pasti ada salah satu anggota keluarga yang meninggal mendadak," Emily bergidik ngeri.

"Ahh... Mengerikan sekali, Emily. Tetapi, aku belum pernah mendengar berita seperti itu. Jangan ceritakan hal itu kepadaku lagi, ya. Menakutkan. Oh ya, terima kasih karena mau bermain denganku," Rebecca tersenyum hangat. Lalu mereka berdua tertawa dengan bahagia, tanpa disadari ada yang memerhatikan mereka dari balik pepohonan di belakang bangku taman.

Siluet seorang anak laki-laki yang seumuran dengan mereka.

~ Murder In St. Greal ~
W. S

Murder In St. GrealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang