Inspektur Cruizzes duduk di ruang tunggu Panti Asuhan St. Greal. Ia membolak-balik catatan tanpa membacanya sedikit pun. Sudah ketiga kalinya ia membolak-balik catatannya, sehingga halaman paling depan dari catatan tersebut terlihat kusut malah hampir robek.
Ruang tunggu panti asuhan ini sangat berbeda dengan lorong menuju ruangan Rebecca tadi. Lantai-lantai yang dibersihkan sampai mengilap, dinding-dinding yang dihias dengan indah, bunga plastik yang ditaruh di sudut-sudut ruangan dan wangi apel yang lembut.
Inspektur Cruizzes melempar pandangannya ke jalan raya. Sepi. Hanya beberapa pesepeda yang lewat. Pohon dedalu di dekat gerbang panti asuhan melambai-lambai kecil karena hembusan angin sejuk. Angin sejuk juga membelai wajah kaku Inspektur Cruizzes, sehingga ia memejamkan mata untuk menikmatinya. Ia membuka matanya perlahan dan mendesah lega. Seakan semua beban yang ditanggunggnya sudah tidak ada lagi. Wajah kaku tersebut berubah menjadi wajah ramah dan mengesankan.
Ia bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan santai ke arah ruangan Mrs. Despard. Kasus ini belum selesai. Masih abu-abu, malah dapat dibilang masih sangat gelap. Tak ada setitik cahaya yang meneranginya. Kasus sepele yang semakin sama semakin rumit. Semakin berusaha untuk mengungkapkan suatu fakta, maka fakta yang lain malah tertutup dan semakin abstrak. Inspektur Cruizzes geleng-geleng saat memikirkannya. Ia mengetuk pintu ruangan Mrs. Despard dengan ketukan sopan.
Terdengar suara-suara yang agak terburu-buru dari dalam ruangan. Lalu, suara langkah kaki yang diseret dan suara pintu berdecit pelan.
"Pardon, Monsieur. Oh saya kira Anda langsung kembali ke Scotland Yard," kata Mrs. Despard dengan perasaan terkejut yang dibuat-buat. Lalu menyingkirkan tubuh gemuknya dari pintu dan mempersilahkan Inspektur masuk.
"Kasus ini semakin rumit, Madame. Apakah Anda mengenal pasangan Oswald dan Ruth Walgrave?" tanya Inspektur Cruizzes lalu cepat-cepat mengeluarkan buku catatan dan bolpoin.
"Saya tidak pernah mengenal mereka, Inspektur. Mereka sama seperti orangtua kandung Richard - John dan Hillary Gaskel - politikus yang paling berpengaruh di Inggris saat itu. Saya tidak berteman dengan seorang politikus, mereka bermuka dua," kata Mrs. Despard sambil tertawa meremehkan.
"Mereka meninggal karena kecelakaan di dalam pesawat yang membawa mereka ke Hawaii, bukan? Dan mayat mereka diautopsi di St. Thomas' Hospital?" tanya Inspektur Cruizzes. Pandangannya tetap pada buku catatannya.
"Ya. Begitulah yang dikatakan Rosemary kepada saya."
Inspektur Cruizzes berhenti memandangi buku catatannya dan menatap Mrs. Despard. Mata coklatnya menyipit.
"Pardon, tadi Anda bilang 'Rosemary'? Anda tidak menyebutnya dengan 'Ms. Walgrave'?"Mrs. Despard tersentak. Wajahnya bersemu merah dan ia menggaruk-garuk tengkuk lehernya yang sebenarnga tidak gatal sama sekali.
"Ah ya, saya dan Rosemary sudah berteman sejak 1 tahun yang lalu. Saya bersimpati kepadanya, Inspektur. Kondisinya sangat parah. Ia seperti mengalami penyakit mental, oh tapi tidak setiap saat kumat. Kondisinya kacau pada saat-saat tertentu saja, saya tidak tahu pasti. Dan itu semua dimulai sejak 6 tahun yang lalu."
Inspektur Cruizzes tersentak kaget mendengarnya. Mulutnya sudah terbuka ingin menginterupsi perkataan Mrs. Despard, tetapi ia menutup mulutnya kembali. Mungkin lebih baik untuk bungkam saat kondisi seperti ini.
"Saya masih ingat saat Rosemary datang ke sini dengan wajah sedih karena harus meninggalkan keponakannya. Becca anak yang manis, Inspektur. Ia menuruti semua perkataan bibinya. Rosemary menceritakan kepada saya tentang keanehan yang ada di dalam dirinya. Dan setiap seminggu sekali saya menyempatkan diri saya untuk memastikan kesehatannya," lanjut Mrs. Despard.
"Dimanakah Rosemary Walgrave dirawat?" tanya Inspektur Cruizzes.
"Di rumahnya sendiri, Inspektur. Ia tidak suka dengan tatapan dingin dari dokter dan bau obat bius yang menyengat, begitu katanya. Rosemary dirawat oleh Alexa Rossakov, seorang pelayan berkebangsaan Rusia. Dan akhir-akhir ini keadaan Rosemary mulai membaik."
"Alamat rumahnya, Mrs. Despard?"
"Tidak jauh dari sini, Inspektur. Madalane House, Hillside Road, Pinner Northwood, Greater London HA5 3YJ."
Inspektur menulis alamat itu di halaman kosong buku catatannya. Lalu menulis alamat St. Thomas' Hospital (Guy's and St. Thomas' NHS Foundation Trust), Westminster Bridge Road, London, SE1 7EH. Dan ia menulis alamat dari Northwood Hills Library, Potter Street, Northwood, Middlesex, HA6 1QQ.
Ia merobeknya, lalu memasukkan ke dalam saku celananya. Inspektur Cruizzes mengangguk sopan sebagai tanda terima kasih dan berlari-lari kecil menyusuri Hillside Road yang nyaman dan sejuk.
~ Murder In St. Greal ~
W. S.