[07] Antagonist Changes

38.1K 3.9K 155
                                    

"Makasih pak."

Seorang gadis dengan setelan baju tidur lengan panjang serta rambut dicepol asal baru saja turun dari taksi setelah mengucapkan terimakasih pada sang supir. Dia adalah Savera.

Karena permintaan Marvel yang sangat tiba-tiba dan tidak bisa ditawar, mau tak mau Savera pergi ke sini dengan menggunakan pakaian yang melekat di tubuhnya, sebab tidak ada waktu lagi untuk berganti baju.

Bahkan tadi ia melempar sheet mask nya begitu saja ketika taksi suruhan Marvel tiba di rumahnya lebih cepat, padahal belum genap lima menit setelah cowok tersebut mengakhiri panggilan.

Masa bodoh jika nanti penampilannya jadi bahan ejekan, yang penting dia sudah memenuhi permintaan Marvel untuk datang ke markas Whigon.

Setelah menyemangati dirinya sendiri Savera berjalan memasuki kawasan markas Whigon yang bisa dibilang luas, sebenarnya ini bukan kali pertama dia datang ke sini, dulu pernah beberapa kali dia kemari sekedar untuk menemui Marvel, namun akhirnya dia diacuhkan juga.

Savera berhenti di depan pintu masuk yang dibiarkan terbuka lebar, mengusap lehernya yang tak gatal ketika seluruh pasang mata di dalam sana mengalihkan perhatian pada dirinya.

"Lah Savera, lo ngapain malem-malem di mari? nyasar?" tanya Bagas.

Sialan, apa Marvel tidak memberi tahu teman-temannya jika dia yang menyuruh dirinya datang kemari?

"Woyy! malah diem."

"Yaelah ngapain pakek nanya sih Gas, udah pasti mau ketemu Marvel lah, ya kali ketemu lo." sahut Yosli.

"Oiya, lupa."

Yosli menggelengkan kepala.

"Masuk Sa." ucap Azi melihat Savera yang masih berdiri di luar.

Keempat teman Marvel memang tidak pernah membenci Savera atas segala polah tingkahnya selama ini. Pertama, mereka tidak berhak ikut campur dalam urusan orang lain. Kedua, Savera tidak pernah membuat mereka rugi, jadi tidak ada alasan bagi mereka untuk membenci gadis tersebut.

Malah sesekali mereka dibuat gemas oleh tingkah Savera, dan saking gemasnya sampai-sampai mereka ingin mencekik leher gadis itu, seperti pada waktu Savera menceburkan seorang siswi ke dalam got hanya karena siswi tersebut berani menyapa Marvel.

"Harus Marvel yang nyuruh nih baru lo mau masuk?" lanjut Azi ketika Savera tak bergeming.

Gadis itu menghela nafas pelan lalu melangkah malas memasuki markas Whigon. Menghiraukan ratusan cowok di sana yang mengamati penampilannya dari atas sampai bawah. Seaneh itukah memakai baju tidur plus sendal jepit di tempat ini?

Padahal tanpa Savera ketahui, ratusan cowok tersebut tengah mengagumi kecantikannya yang terlihat natural tanpa polesan makeup, ditambah leher jenjangnya yang terumbar karena rambut dicepol.

FYI, walaupun Savera terkenal sebagai ratu bully dan hobi caper sama Marvel, tapi dia masih waras kok untuk berdandan sesuai dengan usianya, anti menor-menor club.

Bagas yang duduk di samping Marvel berinisiatif bangkit dari sana ketika tidak ada tempat kosong lagi untuk Savera, "Silahkan, nyonya Savera Syanjaya." godanya.

Savera menatap Bagas nyalang, sedangkan Bagas yang ditatap seperti itu malah cengengesan.

Masih dengan posisi berdiri gadis itu berucap, "Gue nggak mau basa-basi. Cepetan, lo mau apa dari gue?" sontak mereka semua dibuat bingung.

"Bentar bentar. Lo lagi ngomong sama siapa sih? terus siapa yang nyuruh lo ke sini malem-malem begini?" tanya Bagas yang berdiri tak jauh di depan Savera.

Antagonist ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang