for

914 121 2
                                    
















--
HAPPY READING
--





















Saat ini Junghwan sedang mengkuti kelas siang salah satu mata kuliah yang Junghwan tidak suka dengan dosennya, bukan hanya karena dosennya yang galak juga karena dosen terlalu banyak meminta revisi pada saat mengerjakan tugas.

Dengan malas Junghwan terlihat memperhatikan saat dosen menjelaskan, padahal di dalam otaknya masih bergelut tentang Yoshi.

Ayolah akhir-akhir ini setelah bertemu dengan Yoshi ia tidak mudah berkonsenterasi, isi fikirannya selalu saja dipenuhi dengan Yoshi.

"Junghwan, bagaimana pendapatmu tentang apa yang di sanggah temanmu ini?" Tanya dosen tiba-tiba, dan tentu saja Junghwan tidak siap.

"Eh apa bu?"

"Kamu tidak memperhatikan?"

Junghwan hanya bisa tersenyum kaku, tanda-tanda terkena marah kalau ini.

"Kamu kalo kayak gini bisa-bisa saya kasih nilai D, lain kali perhatikan. Yang lainya juga bukan hanya Junghwan, ini peringatan." Tegas Dosen.

Seluruh mahasiswa hanya diam, tak berani menjawab. Bisa-bisanya Junghwan membangunkan singa yang sedang tidur.

Kelas sudah selesai, raut masam tercetak jelas si wajah Junghwan.

"Lo ngapa sih Hwan? Kek mayat hidup tau ga." Ucap Jeongwoo yang sedari tadi memperhatikan temannya itu yang terlihat sedang banyak pikiran.

"Gapapa, lagi banyak pikiran aja." Jawab Junghwan.

"Gue duluan ya." Pamit Jeongwoo lalu pergi dari kelas.

Kini Junghwan berjalan gontai melewati koridor-koridor ruangan yang cukup sepi, Junghwan lelah karena beberapa hari ini dikejar oleh deadline tugas-tugas besar, apalagi tugas itu sangat menentukan nilai akhir Junghwan.

Tujuannya kali ini hanya kantin, dia sangat lapar hingga menjadikannya kurang fokus hari ini.

Junghwan memijat pelipisnya yang terasa sedikit pusing, tangan kanannya memegang banyak kertas-kertas tugas.

Tiba-tiba...

BRUKK!

"Eh maaf, gue ngga sengaja." Kata orang yang menabrak Junghwan.

"Gapapa, gue juga ga ngeliat jalan tadi." Jawab Junghwan, lalu menunduk untuk mengambil kertas-kertas yang sudah berserakan di bawah.

"Maaf ya...

Eh Junghwan ya?" Tanya orang itu, Junhwan lalu menatap siapa orang yang menabraknya itu.

"Yoshi?!!"

Junghwan kaget, perasaannya campur aduk. Bagaimana bisa ia bertemu dengan orang yang Junghwan suka dengan keadaan yang seperti mayat hidup gini.

Tapi ia juga senang karena akhirnya ia bisa bertemu orang yang menghantui pikiranya akhir-akhir ini.

"Eh masih inget gue?" Tanya Yoshi sambil menyerahkan kertas yang jatuh kepada Junghwan.

"Iya masih." Jawab Junghwan, dan bodohnya ia bingung harus bagaimana cara berbicara dengan doi.

"Yaudah gue duluan Hwan." Pamit Yoshi, sebelum ia membalikan badannya untuk pergi tangan kirinya ditahan oleh Junghwan.

"Kenapa?" Tanya Yoshi berusaha menetralkan detak jantungnya, kalau berlama-lama dengan Junghwan memang tidak baik bagi kesehatan jantung, fikir Yoshi.

"Eh engga, cuma mau nanya lo anak bisnis? Kok gue baru liat."

forbidden love || HWANSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang