BAB III

464 38 9
                                    

Slowly Unfold

****

Jeon Family Residence

Soo Kyung baru saja keluar dari kamarnya, Ia melihat Kakak perempuannya itu sedang sibuk menyiapkan makan malam. Gadis itu tersenyum cerah lalu memeluk Sang kakak dari belakang.
"Omo~ Soo Kyung-Ah.. ! Jangan main-main" Tegas Hye Sun masih dengan ekpresi terkejutnya membuat Soo Kyung tertawa.
"Apa aku boleh bantu?" Kali ini Soo Kyung mengambil alih nampan berisikan makanan itu untuk di tata di meja makan.
Hye Sun hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan "Bocah nakal ini" Gerutunya lagi tangannya berhasil memukul pantat adiknya itu pelan.

Jeon Hye Sun adalah kakak perempuan Soo Kyung yang amat sangat menyayangi gadis itu. Usia mereka terpaut 5 tahun.
Kakaknya adalah salah satu wanita pekerja keras, Ia sangat pintar dalam berbisnis, Pandai berbicara, dan layak menjadi peminpin.
Ia memiliki Kepribadian yang Hangat dan juga anggun.
Hye Sun adalah orang pertama yang selalu mendukung Soo Kyung setelah Tuan Jeon. Karena itu Soo Kyung amat sangat menyayangi kakak satu-satunya itu.


Setelah semua makanan kini sudah siap. Hye Sun menyuruh Soo Kyung untuk memberitahu Ayahnya di Ruang Kerja.
Setelah sampai di Ruang Kerja Ayahnya. Soo Kyung mengetuk pintunya pelan, lalu mendorong pintu itu dengan sangat hati-hati.
"Apa aku boleh masuk?" Tanya Soo Kyung membuat Tuan Jeon mendongak menatapnya dan tersenyum.
Pria paruh baya itu mengangguk mengiyakan, ia mulai membuka kaca matanya.

"Appa~ Berhenti bekerja. Ayo kita makan malam" Ucap gadis itu seraya membereskan beberapa dokumen yang tergeletak begitu saja.
Gadis itu menatap Tuan Jeon sendu ia mendudukan tubuhnya di lantai mendongak menatap Ayahnya itu yang terlihat semakin hari semakin Menua.
"Apa yang kau lakukan hmm~ ?" Tanya Tuan Jeon mengernyit bingung.
Soo Kyung menggengam tangannya erat setelah itu menempelkannya di pipi kirinya "Appa sudah semakin Tua. Kapan Appa akan berhenti dari pekerjaan hmm~ Apa kau tidak lelah?" Celoteh gadis itu membuat Tuan Jeon terkekeh, tangannya kirinya sibuk mengelus kepala Soo Kyung dengan lembut.

"Appa tidak akan berhenti sebelum kau yang akan menggantikannya" Gumam Tuan Jeon sukses membuat gadis itu kembali mendongak.
"Sudah aku bilang Appa, kalau aku sama sekali tidak tertarik dengan perusahaan" Rengek Soo Kyung lagi.

"Dengar.. ! Kau tahu kakak mu sebentar lagi akan bertunangan setelah itu ia akan menikah. Lalu siapa lagi yang akan menggantikan Appa dan juga Hye Sun selain kau" Jelas Tuan Jeon membuat Soo Kyung menundukan kepalanya.
"Kalau begitu aku juga ingin menikah" Celetuknya tiba-tiba saja. Tuan Jeon kesal lalu memukul pundaknya berkali kali namun pelan.
"Astaga.. Aku sudah sangat muak mendengar Alasan mu itu eoh.." Kali ini Tuan Jeon benar-benar kesal. Pria itu mulai berdiri dari duduknya lalu melangkah pergi begitu saja meninggalkan Soo Kyung yang sedang merengek meminta pengertiannya.

Tuan Jeon tersenyum dikala mencium aroma masakan yang di buat Hye Sun. Ia menyentuh puncak kepala Anak sulungnya itu dengan lembut. Hye Sun membalas senyuman Sang Ayah.
Soo Kyung yang melihatnya pun segera mendekatkan kepalanya pada Tuan Jeon membuatnya mengernyit bingung.
"Aku juga ingin" Celoteh Soo Kyung membuat Ayah dan kakaknya tertawa bersamaan.
Soo Kyung ikut tertawa lalu merentangkan tangannya untuk memeluk Tuan Jeon. Pria paruh baya itu mulai membalas pelukan Soo Kyung seraya mengecup puncak kepalanya.
"Putri Appa yang sangat manja ini sekarang sudah tumbuh dewasa" Tangannya sibuk mengelus rambutnya lembut "Akau harap kau tidak akan buat masalah lagi" Tegasnya membuat gadis itu mengangguk.

Hye Sun menyentuh tangannya lembut. "Maafkan Eonni karena tidak ada hadiah atau pesta untuk menyambut kedatangan mu" Hye Sun menatap adiknya lekat.
Soo Kyung menggelengkan kepalanya pelan "Ah tidak apa-apa. Itu sudah sangat cukup dengan hanya melihat kalian berdua" Gumam Soo Kyung pelan namun masih bisa terdengar oleh Ayah dan kakaknya itu.

Night With Ballerina GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang