Gopal - Kayu

34 7 3
                                    

Ringisan kecil keluar dari mulut Gopal. Lagi-lagi ia kena pukul rotan oleh ayahnya lantaran keasyikan main game.

“Ini, kan, hari libur ... apa salahnya aku main seharian? Memang Appa saja yang kejam,” keluh Gopal. Menyeruput Ice chocolate special Tok Aba, tentu hasil mengutang.

(Name) yang notabenenya sepupu BoBoiBoy tengah bantu-bantu di kedai Tok Aba menggelengkan kepalanya.

“Salahmu sendiri. Coba kalau rajin, Appamu tidak akan memukulmu, Gopal,” ucap (Name).

Meski sudah ditegur berkali-kali pun sepertinya Gopal tidak kapok juga, sampai ayahnya geram lalu menebaskan rotan andalannya.

Setelah rampung dengan urusannya, (Name) mengambil kotak P3K yang selalu disediakan Tok Aba di kedainya untuk jaga-jaga.

“Sini, aku obati dulu. Beruntung kamu menemuiku, kalau Ying dan paling sialnya bertemu Yaya, pasti kena omel habis-habisan.”

Gopal tidak menentang perkataan (Name), karena itu memang faktanya. “Tapi … dulu Appa main game sepuasnya, sekarang aku malah dibatas-batasi.”

Plak!

Sejurus kemudian (Name) mengeplak bahu Gopal. Padahal bibir belum kering menasihati, tapi sudah mengeluh lagi.

“Appa kamu itu mau yang terbaik untukmu, Gopal. Beliau tidak ingin anaknya jadi maniak game tanpa memperhatikan masa depannya.”

Dey, sudahlah, (Name). Masa kamu juga ikutan galak.”

Sungguh (Name) hanya ingin Gopal sadar untuk tidak berleha-leha dan membuat orang tua marah. Rotan yang melayang masih ringan dibandingkan dengan dirinya yang hampir kena lemparan pisau oleh sang ibu.

“Kamu banyak omong lagi, aku laporkan ke BoBoiBoy kalau Gopal ganggu aku, biar nanti kamu kena keris petir sekalian.”

“I-iya, deh, aku diam.”

_______________
21 Maret 2022

DraOne: Gugusan Citra [SFragment]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang