Taufan B. - Angin

45 6 0
                                    

Warning: Ramadan!AU

.

.

(Name) hampir terkapar lemas. Sungguh awal puasa ini begitu menyiksa. Hari yang biasanya mendung, kini menjadi terik sepanjang hari.

“Astaghfirullah, panas banget ini,” keluh (Name) seraya mengipasi wajahnya dengan tangan, “mana kipas di rumah lagi rusak.”

Menghilangkan kegerahan itu pun (Name) berjalan santai di pesisir pantai Pulau Rintis sambil ngabuburit. Iseng-iseng kadang ia menendang pasir pantai.

“Tumbenan main ke pantai, (Name)?” sapa Taufan yang tengah bersantai di bawah pohon kelapa. Pemuda itu melihat sang gadis yang sedikit berlari menghampirinya.

“Syukurlah ada kamu, Taufan!”

Taufan tertawa kecil. “Memangnya kenapa dengan aku? Kamu kangen?” tanya pemuda itu jahil.

“Bukan, ya. Sehubungan kamu ada kuasa angin, boleh dong sumbangin sedikit anginnya. Gerah banget sumpah, aku takut batal.”

Tanpa penolakan Taufan langsung mengeluarkan angin miliknya. “Nah, tu, angin sepoi-sepoi.”

“Adem … thanks, Fan.” Kenikmatan yang sungguh tiada duanya.

______________
04 April 2022

DraOne: Gugusan Citra [SFragment]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang