Halilintar B. - Merah

60 9 0
                                    

Warning: Ramadan!AU

.

.

“Halin, nanti kamu ikutan bukber, 'kan?” tanya (Name). Sedangkan yang ditanya hanya berdeham pelan.

Sesuai yang direncanakan beberapa hari lalu satu kelas akan melaksanakan buka bersama. Menggelar karpet di taman Pulau Rintis.

Halilintar mengetukkan pulpen di meja dengan malas. “Patunganmu sudah lunas, 'kan? Jangan-jangan kamu mengutang lagi.”

Untung saja sedang puasa (Name) harus menahan diri supaya tidak mengeplak Halilintar dengan buku agenda kelas.

“Sudahlah. Aku enggak mau kena teror sama Yaya, ditagih-tagih terus.”

Tidak lama kemudian bel masuk berbunyi dan (Name) kembali ke tempat duduknya lagi.

***

Sebelum pulang yang bagian piket harus melakukan kewajibannya dulu. Untuk hari ini yang kebagian jadwal yaitu (Name), Halilintar, dan dua siswa lainnya.

“(Name), Halilintar, kami duluan, ya. Bagian kami sudah beres,” pamit Amy, di sebelahnya Nurul mengangguk saja. Tugas bagian mereka hanya menyapu dan membersihkan papan tulis.

“Oke, makasih, ya, teman-teman,” balas (Name).

Tersisa tinggal mengepel lantai dan membuang sampah. Halilintar sudah menyelesaikan sedari tadi, hanya saja dia sengaja menunggu (Name). Soalnya sekolah sudah mulai sepi.

(Name) memandang cairan pembersih lantai dengan lamat, lalu dia menemui Halilintar. “Lihat, deh, Lin … merahnya sama kayak sirop, 'kan?”

Seketika sang gadis langsung mendapatkan sentilan pada keningnya. “Puasa. Kautegak itu pembersih lantai, selain batal puasa kemungkinan besar masuk rumah sakit, sih, iya.”

“Dih, 'kan, cuma kelihatannya aja.”

_____________
15 April 2022

DraOne: Gugusan Citra [SFragment]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang