Seketika Chimon sadar kalau dia mengucapkan nama pria itu. Padahal mereka belum berkenalan secara resmi.
"Eh... kak.."-Chimon merubah panggilannya.
"Kamu tadi yang di cafe ya? Yang nabrak aku sampe jaket aku basah gara-gara kopi."-Nanon.
"Eh.. maaf. Aku tadi mau minta maaf tapi...."-Chimon.
"Oiya tadi kamu nyebut nama aku? Tau dari mana namaku?"-Nanon.
"Emm itu ... tadi temenku..."-Chimon.
Chimon menjadi sangat gagu karna Nanon terlalu cepat banyak memberikan pertanyaan.
"Aku jawab satu-satu, tapi sebelumnya aku mau minta tolong."-Chimon. Mukanya sedikit meringis dan memberanikan diri menyentuh tangan Nanon. Isarat agar dia bisa mengucapkan maksudnya dari awal. Sentuhan tangan Chimon membuat Nanon tersenyum dan mulai berbicara pelan padanya.
"Kenapa manis, mobilnya mogok ya?"-Nanon.
Manis????? Kata itu membuat Chimon tambah kaku. Kemudian Nanon melihat kesekitar, terlihat disamping sebuah mobil mewah tapi dalam keadaan mati.
"Kok mobil sebagus ini bisa mogok sih? Coba aku lihat"-Nanon
Nanon lalu turun dari motornya dan mulai mendekati Chimon yang berada disamping mobil.
"Aku tadi lupa isi bensin, sengaja ga aku isi karna males turun dari mobil, kufikir bisa sampe rumah aku tancap gas aja terus. Eh taunya mati."-Jelas Chimon.
"Pom bensin masih sangat jauh dari sini dan mendorong mobil pasti sangat melelahkan."-Nanon sambil menunjuk lurus keujung jalan.
"Kalo boleh aku mau minta antarkan ke jalan utama, aku mau cari taxi aja untuk pulang."-Chimon.
"Terus gimana sama mobil kamu disini?"-Nanon.
"Nanti dirumah aku minta orang rumah buat bawa mobilnya."-Chimon.
"Kalo begitu aku aja yang antarkan kamu pulang kerumah, akan lebih cepat."-Nanon.
"Jangan..."-Chimon
Belum juga melanjutkan ucapannya tangan Nanon menyentuh pundak Chimon. Membuat dia diam dan menatap Nanon lebih dalam.
"Udah gapapa, udah lewat tengah malam gini susah juga cari taxi. Sekarang kemana alamat rumah kamu?"-Nanon.
Chimon merasa nyaman dengan ucapan dan tindakan Nanon pada dirinya. Diapun menyampaikan dimana lokasi rumahnya. Tak asing alamat itu terdengar oleh Nanon. Seperti komplek perumahan mewah dikotanya ini.
Tak banyak basa-basi lagi Nanon langsung meminta Chimon untuk naik ke motornya.
"Oh iya. Kita belum berkenalan resmi. Namaku Nanon Korapat."- sambil mengucapkan itu tangan Nanon dijulurkannya kearah Chimon.
Langsung dibalasnya Chimon dengan menjabat tangannya Nanon. "Aku Chimon." Dia tak mau memberikan nama lengkapnya sudah kebiasaan.
"Maaf soal di cafe."-Chimon.
"Sudahlah, mungkin kalo bukan karna itu aku tak dapat mengingatmu hehe."-Nanon.
"Tau ga?"-Chimon.
"Kenapa?"-Nanon.
"Gajadi deh nanti aja hehe."-Chimon. Dia itu ingin bilang kenapa dia pulang larut karna tadi nunggu Nanon selesai lovemusic.
"Eh dasar, makin gemes sih kamu diliat-liat."-Nanon.
Chimon hanya tersipu malu mendengar pujian itu.
Lalu merekapun mulai pergi menuju rumah Chimon.
"Nanon boleh aku nanya?"-Chimon.
![](https://img.wattpad.com/cover/280200396-288-k113653.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
As Long As You Love Me | Namon
Teen Fiction[ONGOING] Tentang hubungan Nanon dan Chimon yang tak direstui. Bagaimana perjuangan Nanon untuk bisa bersama Chimon. *Inspiration from song mv JB~As Long As You Love Me #BxB #Boyslove #Namon #NanonChimon #Midyear