Rumah Nenek

45 6 2
                                    

Tiba-tiba Feri berhenti tertatawa dan mentapa kami datar.

Aku menelan ludah dari mulutku yang tiba-tiba mengering. Jantungku berdebar kencang dan bulu kudukku pun meremang.

Apalagi ini ya Tuhan...

"Fer..." Panggil Mutia ragu memecah keheningan ini. Namun masih terdiam tak bergeming.

Aku dan Mutia saling menatap, sendi-sendi ku serasa linu dan lemas. Aku merasa sudah tak sanggup lagi jika harus bertemu makhluk-makhluk yang menyeramkan lagi.

"Kalian terjebak disini sudah berapa lama ?" Akhirnya Feri menjawab pertanyaan kami. Namun jawaban itu malah merupakan sebuah pertanyaan. Suaranya datar dan tatapan matanya kosong menerawang.

"Terjebak disini ?" Tanya Mutia pada Feri. Aku masih saja enggan untuk bersuara.

Feri hanya membalas dengan anggukan pelan.

"Ma.. maksdunya bagaimana?" Tanyaku kemudian.

"Kalian.. disini.. sudah berapa lama ?" Ulang Feri dengan menekankan kata per kata seolah kami tak mendengar ucapan dia sebelumnya.

"A.. ku kok nggak paham." Jawabku semakin bingung

"Gini deh gini.. Jujur ya Fer, kita bingung maksud kamu. Terjebak apasih ? Kita itu cuma mau kepantai tapi malah kecelakaan. Pingsan dan bangun-bangun udah malam. Gitu aja" Jawab Mutia dengan berusaha memberikan penjelasan sejelas-jelasnya.

"Jadi kalian masih saja belum paham ? Kalian bodoh atau bagaimana sih ?" Tanya Feri masih dengan ekspresi datarnya.

"Bisa to the point nggak ?" Sepertinya Mutia mulai kesal dengan penjelasan Feri yang muter-muter namun membuat kita semakin parno dengan keadaan ini.

"Kalian harus mencari jawaban itu sendiri" Jawab Feri lalu ia membaringkan tubuhnya di atas tanah.

"Hehh... jawab dulu dong" Mutia tampak begitu kesal. Dia langsung berdiri dan menghampiri Feri.

"Hehh.. hehhh" Mutia menggoyang-goyangkan tubuh Feri dengan kakinya.

"Aku mau tidur" jawab Feri singkat sambil memejamkan mata. Seolah dia tak peduli dengan kekesalan Mutia yang mulai meluap.

"Tidur ?? Di hutan ?" Tanya Mutia dengan nada tinggi.

Feri tiba-tiba bangun dari tidurnya dan berdiri menghadap Mutia. Sepertinya dia mulai kesal dengan sikap Mutia yang sedari tadi marah-marah kepadanya.

"Kamu mau tidur dimana ?? Di hotel ??? Penginapan ?? Liat sekelilingmu dong.. Boro-boro hotel atau penginapan. Rumah warga aja nggak ada"

"Ya makanyaaa kita nyari. Bukannya malah tidur. Di hutan itu bahaya. Banyak hewan buas. Belum lagi..."

"Apa ?"

"Hantu" jawab Mutia lirih seolah takut makhluk yang dia sebut mendengar dan datang kembali.

"Kamu tu nggak tau aku disini udah berapa lama. Aku capek. Mau istirahat. Kalau kamu mau nyari silahkan.. Aku mau tidur sekarang"

Feri lalu kembali tidur. Kali ini dia memiringkan badannya hingga membelakangi Mutia.

Aku hanya diam mematung tak sanggup berkata-kata apalagi berdebat. Keadaan sekarang saja sudah membuatku sangat setres, ditambah lagi jika ingin beradu pendapat aku tak sanggup.

Mutia kembali berjalan ke arahku. Dia duduk di sampingku dan bersandar padaku.

"Tan,, benar juga sih kata Feri. Yang ada disini cuma hantu"

Mutia terlihat sangat putus asa dengan keadaan ini.

Aku hanya diam. Aku masih saja belum dapat mengucapkan sepatah katapun. Tiba-tiba otakku nge lag. Seolah kosong tak memiliki satupun kosa kata untuk diucapkan.

Aku hanya menunduk tenggelam dalam ringkukan lenganku. Tak terasa bulir hangat terjatuh dari ujung mata ku.

Aku rindu Bunda.

Aku teringat sesuatu. Iyaaa kenapa aku bisa lupa

Lalu aku berbisik pada Mutia
"Mut.. Feri bilang dia belum pernah menemukan rumah warga kan. " Tanya ku perlahan kepada Mutia.

"Iya Tan." Jawabnya singkat

"Kamu ingat nggak waktu kita mau lanjutin perjalanan dan sebelum berbalik arah kejebak di hutan ini ?" Tanyaku perlahan kepada Mutia dengan harapan ingatan di otaknya segera pulih dari trauma teror hantu ini.

Mutia tampak mengernyitkan alisnya. Lalu perlahan seulas senyum tampak merekah dari bibirnya

"Nenek ?" Pekik Mutia meminta kepastian dariku

Aku mengangguk dengan cepat dan semangat

"Nenekkkk" teriak kami bersama lalu berpelukan

"Nenekkk.. Kita selamat. ."

-----------------

Halo Readers ^_^
Jangan lupa pencet vote ya supaya tau kalau aku udah update cerita selanjutnya 🤗

Wisata Di Alam GaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang