Happy reading 🤍
****
"selamat pagi pacarr!!" pekik Ale dari dalam mobil.
"Eh, ada mameri. Pagi mamerr"
Sambung Ale yang juga menyapa meriam yang sedang duduk diteras rumah.
"pagi, sini sarapan dulu."
"gak usah mameri, makasih. Ale udah sarapan sama clay."
Sementara clay keluar dari mobil dan membuka pintu untuk val.
Benar, hari ini Ale mengantar dua sahabat nya dengan menggunakan mobil milik ayah clay. karena Ale ingin mengunjungi kerabat bunda nya yang juga tinggal dikota tersebut.
"mameri, kita berangkat dulu ya"
pamit clay yang langsung masuk kedalam mobil.
Sementara meriam mengangguk ramah tanda meng-iyakan.Kali ini, val duduk didepan bersama Ale. Sedangkan clay dibelakang yang lagi fokus memainkan laptop nya.
"Sok sibuk banget sih lo, dah kek pejabat aja."
Cetus Ale yang menyadari clay sedang fokus dengan benda persegi itu.
"Urgent bos." balas clay singkat.
"Cih"
"Val.."
Panggil Ale kepada val yang sengaja meniru gaya bicara clay.
"Sialan, jijik gue."
"Haha, kan biasanya lo gitu manggilnya, iya kan val?" tanya Ale mencari pembelaan.
"Beda tolol, lu lebih kek desahan mesum!"
Timpal clay yang memukul puncak kepala ale dengan kertas putih. Ale tertawa lepas sementara val hanya tersenyum hangat.
Mereka hanyut dalam obrolan kosong yang sesekali terjadi perdebatan kecil antara Ale dan clay, sampai tak terasa sekolah mereka mulai terlihat.
Mobil terhenti tepat didepan gerbang megah berwarna kuning keemasan itu, sebenarnya tindakan ini tidak diperbolehkan oleh pihak sekolah karena takut mengganggu siswa/i lainnya. Tapi, ini tidak berlaku untuk Alexander pragathya sahabat konyol mereka.
Clay pamit lebih dulu karena ada panggilan mendesak dari studio musik, sementara val masih berada didalam mobil.
"Pacar, semangat ya! ntar kalo gue pulang lebih awal, gue jemput kalian lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumpang
Teen FictionKepribadian nya menenangkan. Diam adalah bahasa terbaik yang dia punya. Sunyi adalah sahabat terbaiknya. Tempatnya, ada dipojok ruangan yang gelap. Pemilik tatapan teduh. Senyuman indah. Menawan. perpaduan yang sempurna. Namun, ia kosong. Seperti ta...