(24) Fall With Intruders R+18

383 22 3
                                    


Hola, I'm back!

Sebelumnya sorry banget karena telat
update, ada beberapa hal yg harus gue
kerjain di real life gue dan real life adalah prioritas, right?!

Sorry juga ya kalau gue kadang lama
baru up, karena gue maunya lapak gue
tuh punya jalan cerita yg bisa dinikmati,
bukan sekedar ehem-ehem doank, dan itu butuh ide dan mood banget nulisya, harap dipahami ya.


____ Fall With Intruders_____


Warning!
Mature Content!

18+

⚠️

Happy Reading.

______________________________________________

Jo Yuri biasa dipanggil Yu Ri, wanita berparas cantik itu memandangi langit kelabu yang sedang mencurahkan kepingan-kepingan es yang berkilauan. Suasana tenang dan dingin membuat nya merasa nyaman. Ditambah secangkir teh melati panas, rasanya seolah-olah jiwa Yuri tengah ditenangkan oleh alam. Begitu damai.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu
kamar nya diketuk.

Tok.... Tokk.. Tokkk...

"Masuk," Ujarnya pelan.

"Selamat malam, Nona" Seorang pelayan membungkuk dengan penuh hormat kepada Yu Ri.

"What happened?"

"Kami berhasil menangkap penyusup yang
selama ini telah berani mengacaukan ruang
pribadi anda."

Ah, ya. Sudah seminggu ini ruangan
pribadi Yuri yang terletak tidak jauh dari tempat tinggal nya selalu berantakan bak
diserang oleh angin topan. Barang-barang
berserakan dilantai seperti telah terjadi
gempa. Awalnya ia tidak begitu terganggu,
namun karena kejadian ganjal ini sudah
terjadi selama 7 hari berturut-turut, dia tidak dapat membiarkannya lagi.

Karena itulah Yuri menyuruh para bodyguard nya untuk menangkap si pengacau itu.

"Bawa dia ke hadapanku," Perintah nya
dingin. Begitulah pribadi Yuri tampak begitu angkuh juga memiliki hasrat sex yang tinggi, namun ia masih memiliki sifat yang baik.

Banyak pelayannya yang sudah bekerja
selama bertahun-tahun karena merasa nyaman atas perlakuan Yuri yang begitu baik.

Pelayan itu membungkuk dan berjalan
keluar. Tak berselang lama ia kembali
dengan seorang pemuda yang kelihatannya
seumuran dengan Yuri. Rambutnya berwarna hitam kecoklatan, kulitnya sedikit pucat, dan matanya se-kelam langit malam.

"Semua keluar, tinggalkan kami berdua!"
perintah Yuri. Semua pelayan nya pun keluar.

"Siapa namamu tuan?"

"Yena, Choi Yena" Ucapnya dingin matanya lurus menatap Yuri.

"Nama yang bagus, lalu mengapa kau
mengacaukan tempatku?" Tanya Yuri begitu sulit diartikan.

"Aku dengar ada harta yang tersembunyi di
tempat itu." Yuri mendekat perlahan kearah pria itu, dia tak takut jika pun si pria membawa senjata.

"Lantas kau bisa seenaknya menyusup dan
mengacak acak nya begitu?" Ucapnya tepat
dihadapan Yena.

YENYUL/YULYEN ONESHOTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang