Suasana pantai terasa semakin dingin. Ombak pun semakin pasang. Orang-orang disekitar pantai masih terlihat dengan aktifitas mereka. Ada sebuah keluarga hingga sepasang kekasih memenuhi pantai. Mereka semua terlihat gembira. Senyum dari bocah kecil dari sebuah keluarga terlihat sangat tulus. Suara ombak masih terdengar menenangkan setiap telinga yang berada di pantai tersebut. Ditemani burung-burung yang terbang di atas lautan.
"Ayo kita istirahat sebentar, nyari minuman untuk menghilangkan dahaga" Ajak Ali pada Lia.
"Yaudah ayo kita cari warung!" Jawab Lia
Ali langsung menggandeng tangan Lia, mencari warung didekat pantai. Setelah menemukan warung mereka berdua membeli dua minuman. Lalu mencari tempat untuk menghabiskan minumannya. Terlihat lah sebuah bangku didekat pantai. Mereka berdua segera menuju kesana. Sesampainya disana Ali mengeluarkan headset di sakunya.
"Ini aku bawa earphone, kamu pakai ya, lalu dengarkan" Ali memberikan bagian hedset satunya pada lia.
"Terima kasih" Jawab Lia
"Kamu mau dengerin lagu apa?" Tanya Ali pada Lia
"Pupus – dewa" Lia menyebutkan sebuah lagu.
"Baiklah akan aku putar" Jawab Ali
Diiringi sebuah musik dengan alunan nada khas Pop Indonesia. Mereka berdua menikmati keindahan lautan. Suasana yang sangat indah. Mereka berdua saling terbuka. Menceritakan kisah hidup mereka satu sama lain. Setelah mereka saling bercerita. Ali dan Lia Kembali ke pantai, Mendekati ombak. Mereka berdiri di pinggir pantai. Membiarkan ombak mengenai kakinya. Mereka berdua memandang ke arah bentangan luasnya lautan.
"Sekarang aku udah bisa menulis sebuah novel, nanti aku akan menamainya ikhlas" Lia membuka obrolan
"Apa kamu bilang? Ikhlas? Aku baru mendengar novel berjudul ikhlas" Ali tertawa
"Iya, bagus kan, karena jarang yang menulis judul itu, aku menamainya" Lia pun ikut tertawa
Tiba-tiba terlihat burung terbang di atas mereka. Ada satu burung terbang lebih dulu dari burung bergerombolan dibelakangnya
"Kamu lihat itu diatas lautan ada burung terbang bergerombol. Tapi ada satu didepan itu menurut kamu itu kenapa? "tanya Lia pada Ali
"Burung didepan itu laki-laki. Dia sedang meraih mimpinya. Sedangkan di burung yang bergerombol belakang itu perempuan. " Ali menjawab
"Lalu apakah laki-laki setelah meraih mimpinya akan memilih salah satu dari gerombolan dibelakang tadi?" Lia Kembali bertanya
"Tentu saja laki laki akan memilih sesuai dengan pilihannya. Walaupun banyak perempuan tetapi laki laki akan tahu Wanita mana yang dia harus pilih" Jawab ali sambil tersenyum
Cahaya Mentari semakin redup. Menandakan waktu sudah semakin sore. Orang–orang di pantai sudah mulai pergi satu per satu. Namun Ali dan Lia masih menikmati suasana lautan. Mereka saling menceritakan mimpi mereka.
"Kamu lihat di sebelah sana" Ali menunjuk ke arah laut
"Itu daratan arah ke London, dan di sebelah sana daratan Australia. Kita akan tetap menatap langit yang sama. Kalau kamu rindu padaku sampaikan saja rindumu pada angin. Angin akan mengirimkan rindumu padaku Lia" Ali menutup obrolan.
Setelah lama berdiri di atas ombak. Menikmati suasananya. Mereka berdua hendak pulang. Ali mengajak Lia untuk pulang. Lalu dipeganglah tangan Lia. Mereka berdua menuju ke tempat parkir untuk kembali ke tempat mereka tinggal. Mereka berdua tahu moment itu adalah moment perpisahan antara mereka berdua. Karena masing-masing akan mengejar mimpi.
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPUNG ANGKASA
Ficção GeralCerita ini tentang impian seorang gadis desa yang mempunyai mimpi setinggi angkasa.