Esok harinya, Dey menemui Chika pada jam istirahat. Tempat pertama yang dikunjungi Dey adalah kantin karena memang kebanyakan murid akan menghabiskan waktunya di sana.
Setelah menengok ke kanan dan ke kiri, ia akhirnya menemukan Chika sedang duduk di kantin sendirian.
“Hai, Chika!” sapa Dey.
Chika yang saat itu sedang makan camilan dan memainkan ponselnya langsung menoleh ke arah Dey.
“Eh, Dey…. Duduk sini!” pinta Chika dengan gummy smile khasnya sambil menepuk-nepuk bagian bangku yang kosong.
Mendengar ajakan itu, Dey pun duduk di sebelah Chika.
“Emm… Chika… aku mau nanya. Bener ya, kamu ikut… fashion show?”
Dengan senyum yang bercampur wajah keheranan, Chika menjawab pertanyaan Dey. “Iya. Kok kamu tahu?”
“Eee… aku kemarin nggak sengaja denger kamu telefonan dan bahas soal fashion show gitu. Makanya aku nanya buat mastiin.”
“Oh, iya. Aku ikut buat pengalaman aja, sih. Kamu mau ikutan juga?”
“Eee… enggak, kok. Aku cuma… pengen nonton kamu aja. Bisa, kan?”
“Nonton? Wah, kebetulan banget. Ada Mira sama Vivi juga yang ikutan nonton.”
“Oh… emm… iya. Bagus lah.” Dey tersenyum kecil. “Jadi… aku boleh nonton, ya?”
“Ya boleh, dong. Justru aku seneng makin banyak yang mau nonton aku.”
“Oke. Jadi aku bisa nonton jam berapa?”
“Dateng aja habis pulang sekolah ke Gedung Galaxy.”
“Oh, Oke…. Emm, kamu ikut ashion show gini dibolehin sama ortu kamu?”
“Hmm… kalau Papa aku kan di luar pulau karena emang bisnisnya di situ, jadi yah, cuma pulang sesekali aja. Sementara Mama aku ngasih kebebasan aku buat lakuin hobi atau apa aja asal nilaiku jangan sampai anjlok.”
“Hmm… bagus, deh.”
“Emang kamu dilarang gitu, ya?”
“Enggak, sih. Cuma ada aja temen aku yang gitu.” Dey memaksakan senyumnya.
“Oh….”
“Emm… ya udah… aku nanya itu doang, sih. Aku pergi dulu. Ada keperluan soalnya. Besok aku nonton.” Dey langsung beranjak dari kursinya
“Oke…. Makasih, ya!”
******
Alvin telah mendapat informasi dari Dey bahwa Chika akan melaksanakan fashion show dua hari sebelum purnama tiba. Hal ini membuat Alvin jadi kebingungan, karena selama ini ia bisa mendapatkan tiga korbannya tepat di hari bulan purnama.
Setelah pulang kerja, Alvin pun bergegas menemui Mbah Reksa di rumahnya untuk mendiskusikan hal ini.
Di rumah Mbah Reksa, Alvin mendapati pria itu sedang bersemedi di kamar ritualnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kolor Ijo
HorrorWARNING!!! ADULT STORIES!!! Cerita berisi adegan dewasa, s*x, dan vulgar. Bagi yang tidak berkenan atau berusia di bawah 17 tahun, harap jangan membaca cerita ini Cerita tentang Alvin, Seorang staf Tata Usaha di SMA Kejora yang menjadi kolor ijo un...