Berita meninggalnya Bu Anin akhirnya tersebar ke seluruh penjuru sekolah, dan membuat SMA Kejora saat itu berduka. Pembelajaran pun dihentikan pada pukul sebelas agar bisa melayat ke rumah Bu Anin.
Berita tersebut benar-benar mengejutkan para warga sekolah sekaligus membuat mereka bertanya-tanya soal alasan meninggalnya Bu Anin yang tidak wajar.
Di pemakaman, tampak wajah sedih keluarga Bu Anin yang melepas kepergiannya. Tak sedikit pula guru, murid, dan staf yang turur menitikkan air mata.
“Katty… menurut kamu siapa yang bunuh Bu Anin?” tanya Christy pada Kathrina.
“Ya mana aku tahu, Crispy. Lagian kan, Bu Anin kehidupannya nggak cuma di sekolah. Bisa jadi ada orang yang nggak suka sama dia di luar.”
“Hmm… iya juga, ya.”
Sementara itu di sisi lain pemakaman, Alvin memperlihatkan wajah yang ketakutan dibanding sedih. Rasa lega yang kemarin sempat ia rasakan, kini kembali tertutupi oleh rasa takut. Namun ia tetap berusaha menutupinya dan berharap tidak ada kecurigaan terkait pembunuhan Anin tersebut.
Sepulang dari pemakaman Bu Anin, Alvin mendapat pesan dari Mbah Reksa yang memintanya untuk datang ke rumah sesegera mungkin. Alvin pun bergegas berganti baju dan pergi menuju rumah Mbah Reksa.
******
Rumah Mbah Reksa
Alvin yang baru sampai langsung dipersilakan untuk duduk. Alvin hanya bisa patuh karena ia melihat raut wajah Mbah Reksa yang tampak kesal saat itu.
“Kamu itu benar-benar cari mati ya, Alvin,” ucap Mbah Reksa spontan tanpa basa-basi.
Alvin pun kebingungan dengan ucapan Mbah Reksa itu. “A-apa maksud Mbah Reksa?”
“Semalam Kanjeng Buto Ijo mendatangi saya. Beliau begitu murkan dengan sikapmu yang gegabah. Kamu dianggap telah melanggar peraturan untuk memperkosa wanita.”
Kata-kata Mbah Reksa membuat Alvin terkejut. “T-tapi… wanita yang saya perkosa itu masih perawan, Mbah.”
“Iya, memang. Tapi kamu melakukannya jauh sebelum purnama. Selain itu, wanita yang kamu perkosa sudah memiliki kekasih. Di situlah letak kesalahanmu,” ucap Mbah Reksa meninggikan nadanya.
“Lalu…apa yang mesti saya lakukan, Mbah?”
“Sebagai penebusan kesalahanmu, Kanjeng Buto memintamu untuk mempersembahkan seorang gadis yang merupakan anak tengah tepat saat malam pertama Warana*. Gadis itu akan dijadikannya sebagai budak di kerajaannya.”
*Warana = Suro
******
Kelas X IPS 2
“Widiih… yang udah persiapan mau naik gunung. Tasnya baru, nih. Langsung dipamerin,” goda Christy saat melihat tas milik temannya, Keisya yang baru datang.
“Eh, bukan pamer, Christy. Ini tuh karena tas aku udah rusak retsletingnya. Tasnya emang baru dipake dua kali naik gunung. Jadi masih kelihatan bagus.”
“Wah… ada apa ini?” tanya Kathrina yang baru saja masuk ke kelas tak lama setelah Keisya.
“Tasnya Keisya bagus, ya,” ucap Christy pada Kathrina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kolor Ijo
KorkuWARNING!!! ADULT STORIES!!! Cerita berisi adegan dewasa, s*x, dan vulgar. Bagi yang tidak berkenan atau berusia di bawah 17 tahun, harap jangan membaca cerita ini Cerita tentang Alvin, Seorang staf Tata Usaha di SMA Kejora yang menjadi kolor ijo un...