Perlahan Amora membuka matanya, dia terbaring di uks. Cukup lama Amora pingsan.
"Katakan, apa tubuhmu sudah baik-baik saja?" ucap Jayden berdiri melipat kedua tangannya.
"Ah kau Jayden! Mengagetkan saja, tubuhku sudah lebih baik. Terimakasih sudah membawa ku kesini," ujar Amora bangun dari ranjang.
"Bukan aku yang membawamu, tapi dia yang ada di belakangku." Kata Jayden menunjuk ke belakang.
"Aku keluar sebentar, istirahatlah dulu," tambah Jayden meninggalkan sosok itu bersama Amora.
Perlahan laki-laki itu mendekat pada Amora. Dengan senyumnya yang terlihat menakutkan. Raut wajahnya tak bisa di tebak. Namun, dia sangat tampan, siapapun yang melihat pasti langsung terpesona. Seakan-akan terkena hipnotis.
"Don't be afraid, I won't bother you," ujar laki-laki itu duduk di samping Amora.
Amora berusaha mengatur nafasnya. Dia tidak ingin terjadi hal yang tak terduga. Terlihat cukup tenang, dia membuka suara. Amora berkata sambil menatap laki-laki itu, "Thank you for bringing me here, and I'm not afraid of you."
"Begitu kah? Baiklah. Ayo berteman dengan ku," sosok itu menjabat tangan Amora.
"Terserah dirimu saja." Ujar Amora. Dia terlihat malas untuk berdebat. Jadi kali ini dia mengiyakan saja.
"Amoratheya Nala Devada, kau adalah–" belum sampai sosok itu selesai bicara, mulutnya di tutup dengan satu jari telunjuk Amora.
"Cukup, kau pasti menyelidikiku terlebih dahulu. Aku tidak ingin mengumpatmu, jadi ceritakan siapa kau itu," potong Amora menatap tajam laki-laki itu.
"Wah, ternyata kau menyadarinya. Aku Elias Pranalangga Deka, dan sepertinya kau cukup tau margaku bukan? Jadi untuk apa menceritakan tentang diriku. Aku hanya ingin berteman, jangan terus menerus mencurigaiku Amora." Kata Elias memegang tangan Amora.
"Hm, Deka?"
Sebelum Amora terlarut dalam pikirannya, Jayden memasuki ruangan itu. Mereka berdua terkejut, tapi tak ketara.
"Come on, Mora, we can go home first. thank you Elias," ucap Jayden menggandeng tangan Amora.
"You're welcome Jay." Balas Elias tersenyum.
"Sampai jumpa besok, Amora," bisik Elias yang hanya di dengar oleh Amora.
Meninggalkan uks bersama Jayden, Amora masih memikirkan hal yang menganggunya. "Tidak kah kejadian ini terlalu aneh? Apa, aku saja yang terlalu berpikir? Hah, tenangkan pikiranmu Amora," batinnya.
Jayden mengantar Amora pulang. Jika di lihat lagi, Jayden yang fokus menyetir terlihat tampan. Orang-orang yang berada di dekat Amora selalu kalangan atas. Seperti Jayden, dia berasal dari keluarga Savero. Keluarga yang terjun di dunia bisnis dan sukses besar. Orang tua mereka pun saling kenal. Jadi tak heran jika Jayden dan Amora dekat. Secara mereka memang teman dari kecil.
Amora masih memikirkan kejadian tadi. Dia tidak menyangka ada siswa yang seperti itu.
"Jay, apa kau mengenal Elias?" Tanya Amora.
"Elias? Bukankah dia dari keluarga Deka? Siapa yang tak mengenal siswa itu, dia sangat terkenal dengan ketampanannya. Tapi aku masih jauh lebih tampan haha," jelas Jayden.
"don't joke you," sinis Amora.
"Haha, alright. Kau tau DK Group bukan? Itu milik Deka. Mereka termasuk golongan atas, bahkan bisnis mereka sebanding dengan milik Papa mu. Tapi, tidak banyak yang tau tentang mereka. Paling-paling hanya tentang perusahaannya. Yah, mereka memang seperti itu, untuk yang lainnya aku belum mengetahui apapun." kata Jayden dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELAMO
Teen FictionTentang Amoratheya Nala Devada dan takdirnya. Penasaran? yukk kepoin ceritanya!! [ PLAGIAT? Inget, Tuhan maha melihat apa yang kamu perbuat ] Happy reading my story ❤ Cover by: Pinterest