Malam hari, Amora pergi keluar. Mungkin itu sudah terlalu larut. Tapi pikirannya sangat kacau, jadi Amora berpikir untuk mencari angin. Jalanan yang Amora lewati terlalu sepi. Seharusnya dia tidak di izinkan atau meminta di temani bodyguard. Namun, Amora pergi secara diam-diam. Dia melewati taman, hingga sampai ke jalan sempit yang sepertinya jarang di lewati.
Jalan sempit itu terlihat gelap dan sunyi. Malam semakin larut, hampir tidak ada orang yang lewat. Angin dingin berhembusan dengan pelan. Amora sadar, jalan yang dia lewati itu cukup menakutkan. Dia masih berpikir lagi, tetap harus lewat atau putar balik saja. Alhasil, Amora memilih kembali. Dia tidak ingin mengambil resiko.
"Daripada terjadi hal aneh, sebaiknya aku kembali saja. Nanti malah menambah beban pikiran," batin Amora malas.
Splash.. Bruk.. Duk..
"Hah? Sepertinya tadi ada suara? Apa coba aku cek saja?" Batin Amora kedua kalinya.
Dan benar saja, ada sosok bayangan hitam. Dari perawakannya terlihat seperti laki-laki. Sosok itu memegang pisau dan beberapa benda tajam lainnya. Pisau tersebut berlumuran darah. Ada seseorang tergeletak di bawahnya. Pakaian yang di pakai sosok itu terkena cipratan darah. Amora yang melihat kejadian itu terkejut.
Sebelumnya Amora hanya melihat adegan ini di novel yang pernah dia baca. Jika sekarang, dia melihat langsung adegan tersebut. Sosok itu melihat Amora. Sorot matanya menatap Amora dengan dingin. Amora takut, tubuhnya gemetar dengan hebat. Rasanya dia ingin kabur, tapi entah mengapa tubuhnya terasa berat. Ketika sosok itu semakin dekat, Amora bisa kabur.
"Lari saja sekencang mungkin! Jangan pikirkan hal itu lagi!" Batin Amora.
Dia menoleh ke belakang, ternyata sosok itu tidak mengikutinya. Melainkan berada di depan Amora. Tangan Amora di cekal dengan kuat. Sosok itu laki-laki, namun wajahnya tidak kelihatan. Dia memakai hoodie oversize hitam dan memakai masker. Menutupi wajahnya, hanya mata saja yang terlihat.
"Mata mu tidak seharusnya melihat kejadian tadi," bisik sosok itu dengan suara serak dan berat.
Amora berusaha menenangkan pikirannya, tapi bagaimana bisa tenang di saat keadaan seperti ini?
"Kacau sudah," pikir Amora.
Laki-laki itu kembali berbisik, "Kaburlah, dan rahasiakan hal ini dari semua orang, Amora kan? Haha."
Amora terlepas dari sosok itu. Amora kembali ke rumah dengan anggota tubuh yang utuh. Dia bergegas ke kamarnya. Pikirannya kembali stress. Dia terbaring di ranjang, matanya menatap langit-langit.
"Bagaimana dia bisa tahu namaku? Sepertinya memang ada yang tidak beres. Elias? Apa dia sosok yang tadi? Aku harus mencari tahu sekarang! Tidak boleh menunda lagi." Ucap Amora.
*****
Amora masih teringat kejadian malam tadi. Kini, dia berada di perpustakaan. Kembali membaca novel yang belum sempat dia selesaikan. Amora tidak bisa fokus, dia menutup novelnya. Kemudian pergi dari sana.
"Hey, Amora!" Teriak salah satu siswi.
Siswi itu datang tiba-tiba menarik tangan Amora. Dia membawanya ke gymnasium sekolah. Ruangan itu sepi, hanya ada mereka berdua. Siswi itu terlihat kesal pada Amora, Raisya Alexandra.
"SEMUANYA GARA-GARA KAU! KENAPA KAU LAHIR KE DUNIA INI?! SEHARUSNYA KAU MATI SAJA! KAU SELALU MEMBUAT ORANG LAIN MENDERITA! A-aku selalu berada di bawahmu, aku tak pernah bisa menggapai apa yang aku inginkan. Sedangkan kau? KAU SELALU MENDAPAT APA YANG KAU MAU!!! Dunia tidak adil bukan? Hanya berpihak pada orang-orang kaya seperti kalian," Raisya melampiaskan emosinya.
Sebelumnya dia tidak pernah dekat dengan Amora. Hanya memperhatikan dari jauh. Raisya iri kepada Amora. Dia tidak pernah bisa mengalahkan Amora. Raisya menahan semuanya, amarah, rasa iri, dan banyak lagi. Karena dia terlalu memendam semuanya, pada akhirnya meluap juga. Dia tidak tahan lagi.
"Kamu selalu beruntung dalam percintaan, pertemanan, hidup mu sangat bahagia! K-kenapa bukan aku, kenapa selalu kamu Amora," ujar Raisya menangis terisak.
Amora memeluknya, dia mengusap punggung Raisya. Raisya semakin menangis. Mereka terduduk disana. Merasa cukup tenang, Amora mulai bicara.
"Maafkan aku. Aku tau itu melelahkan bagimu, aku tau kamu selalu berusaha untuk mengejarku. Kau sudah berusaha keras, orang tua mu pasti bangga. Jangan pernah menyerah, jangan dengarkan ucapan buruk orang lain, kamu istimewa dengan caramu sendiri, Raisya." Kata Amora dengan senyumnya.
"Aku sangat lelah dengan hidup ini Amora, rasanya aku ingin melarikan diri dari kenyataan. Aku ingin istirahat tanpa memikirkan sesuatu," balas Raisya suaranya parau. Matanya kelihataan membengkak. Amora masih terus memeluknya.
"Jika kamu lelah, istirahat lah sebentar. Tidak apa-apa, kamu bisa berusaha lagi, tidak ada yang tidak mungkin jika kamu berusaha. Percaya pada proses, oke? Tuhan memiliki takdir yang terbaik untukmu. Menangis, mengeluh, lampiaskan saja semuanya. Buat semua orang bangga akan hasilmu." Tutur Amora.
"Setiap kegagalan akan ada kesuksesan yang menantimu, semangat! Buktikan pada semua orang bahwa kamu bisa, jika kamu butuh tempat bersandar, datanglah padaku." Lanjut Amora menatap mata Raisya.
"Percayalah akan kemampuanmu! Semua orang punya kelebihan dan kekurangan, tak ada yang sempurna. Tapi, mereka mengasah kelebihan mereka hingga membuat kekurangan itu tidak terlihat." Tambah Amora.
"Ya Amora! Terimakasih, aku sangat berterimakasih. Maafkan perbuatan ku tadi, kalau begitu aku duluan ya! Aku senang bertemu dengan mu," ujar Raisya bangkit dari sana.
Dia menampilkan senyumnya dan melambaikan tangannya. Amora ikut tersenyum. Namun, senyum itu terlihat sangat berat untuknya.
"Tidak ada yang sesuai dengan keinganku, aku hanya memenuhi ekspetasi mereka. Aku juga tidak berharap lahir di keluarga ini, tapi Tuhan sudah memilihku. Hahh, tidak boleh sekarang Amora, kamu harus baik-baik saja Amora. Kamu harus melawan semuanya, kamu pasti bisa!" Kata Amora menyemangati dirinya sendiri.
Dunia memang tempatnya membuat orang lelah. Terkadang diam menanggung semuanya sendirian pilihan yang menyakitkan. Tapi, melampiaskan semuanya karena terlalu berat untuk menahan segalanya juga tidak mudah.
*****
Hai, gimana part 4?
Semoga suka dan terhibur sama ceritaku ya🤧🤧
Jangan lupa vote dan komen ❤
Maaf buat kekurangan yang ada di cerita ini
♡´・ᴗ・'♡
KAMU SEDANG MEMBACA
ELAMO
Teen FictionTentang Amoratheya Nala Devada dan takdirnya. Penasaran? yukk kepoin ceritanya!! [ PLAGIAT? Inget, Tuhan maha melihat apa yang kamu perbuat ] Happy reading my story ❤ Cover by: Pinterest