Chapter 17 Dia Kembali (3)

341 79 64
                                    

Note : Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Nama pemeran kuambil dari para member boygroup Indonesia yaitu UN1TY. Maaf jika ada kesamaan latar, tokoh maupun cerita ini. Cerita berjudul Eight 3 adalah murni milik saya!
.
.
.
.
.

Degh!

Kaki Fenly ditarik kencang hingga terjatuh. Dan saat itu bertepatan dengan Anneth yang melihat ke arah Fenly mengintip tadi. Hampir saja keberadaan Fenly ketahuan.

"Siapa si--,"

"Kamu bisa diam dulu nanti kita ketahuan." ucap sosok hantu anak kecil.

Fenly bungkam seribu bahasa. Ia tidak tahu nama hantu yang menariknya itu, tetapi suaranya cukup familiar.

Hantu anak kecil tersebut mengajak Fenly untuk berpindah tempat. Di sebelah kelas yang dimasuki Anneth terdapat ruang lain. Fenly mau tak mau menuruti hantu anak kecil itu.

Tak lama suara langkah kaki terdengar jelas di telinga Fenly. Suara khas Anneth begitu membuat bulu kuduknya merinding.

"Aku yakin tadi ada yang mengintip di sini. Jika sampai aku tahu siapa dia, akan kubunuh dia hihihi...," ucap Anneth tertawa.

"Lain kali kau jangan ceroboh!" sahut suara Pemuda tinggi memperingati.

"Oke Fiki," jawab Anneth menyeringai kecil.

"Jangan sebut-sebut nama itu!" seru Pemuda tinggi itu tajam.

"Hihihi... sorry ya Fi--," ledek Anneth lagi.

"Cukup!" bentak Pemuda tinggi.

Anneth teridam. Anneth dan Pemuda tinggi yang dipanggil Fiki memutuskan untuk pergi, keduanya berjalan cepat hingga menghilang.

Sejak tadi Fenly fokus mencoba untuk mendengar percakapan mereka. Ia tertegun saat nama Fiki disebut dan sosok Pemuda itu malah tak suka dipanggil dengan nama itu.

"Aneh. Apakah itu Fiki yang gue kenal atau bukan?"

"Kakak sekarang kita telah aman."

Ah! Fenly hampir melupakan hantu anak kecil di sebelahnya. Ia bingung harus mengucapkan terima kasih atau tidak.

"Kalau saja Cinta tidak datang tepat waktu, pasti nyawa Kakak akan terancam."

"Cinta? Jadi nama hantu kecil ini Cinta."

Fenly menatap hantu Cinta cukup lama. "Aaa." Fenly menutup mulut kembali.

"Kakak, Cinta harus pergi dulu. Lain kali hati-hati kalau mau main petak umpet. Aduh... mata Cinta jatuh satu lagi."

Bulu kuduk Fenly langsung merinding. Hantu Cinta mengambil bola mata yang jatuh, lalu ia pasang kembali.

"Dadah... Kakak ganteng," ucap hantu Cinta, lalu menghilang.

Fenly menghela napas panjang. Ia seakan menonton film horor lima dimensi tepat di mata kepala sendiri.

"Jantung gue masih aman kan?"

Pemuda asal Gorontalo ini memegang dada kirinya. Ia tersenyum lega jantungnya masih berdetak kencang.

"Lebih baik gue ke ruang UKS buat nenangin diri. Di sana pasti masih ada Kak Shandy sama Bang Lang," ucap Fenly.

Fenly berdiri. Ia membersihkan sedikit debu-debu yang menempel di seragamnya.

Di belakang Fenly, sosok bayangan hitam memperhatikan sejak tadi. Seringai lebar muncul di kedua sudut bibirnya yang tak terlalu terlihat.

E.I.G.H.T 3 (Mystíria Pazl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang