Chapter 09 Farhan

454 99 23
                                    

Note : Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Nama pemeran kuambil dari para member boygroup Indonesia yaitu UN1TY. Maaf jika ada kesamaan latar, tokoh maupun cerita ini. Cerita berjudul Eight 3 adalah murni milik saya!
.
.
.
.

Di Kantin RS...

Farhan dan Gilang telah merencanakan sesuatu. Farhan berlari kencang menghindari kursi yang terbang ke arahnya.

Brakk!!

Kursi itu langsung hancur tak berbentuk. Farhan terus berlari hingga menembus tubuh hantu wanita bangsawan.

Duri bunga mawar biru tak sengaja tergores di lengan Farhan. Lelaki berambut keribo merasakan sensasi yang berbeda.

"Ini kah gambaran masa lalu ya...," gumam Farhan.

Perlahan kedua netra Farhan berbayang. Semakin lama terasa gelap gulita. Tubuh Farhan terjatuh tak sadarkan diri.

"Farhan!" panggil Gilang panik.

Gilang ingin mendekati Farhan, tetapi keadaannya cukup mengganggu. Meja-meja dan alat makan berterbangan di sekitarnya.

Pemuda berkulit hitam manis harus berhati-hati. Tak ada seorang pun di kantin rumah sakit terkecuali mereka. Kehadiran hantu wanita bangsawan seakan menghentikan waktu di sana.

Gilang juga tidak bisa bergerak banyak. Rasa nyeri di punggung akibat hantaman meja membuatnya kesakitan.

"Apa yang harus gue lakukan?"

_#_#_

Di sebuah taman...

Seorang wanita cantik tengah melihat-lihat perkarangan bunga di taman. Ia juga memeriksa adanya ulat bulu atau tidak. Setiap hari wanita itu merawat dan memelihara bunga mawar khususnya mawar biru.

Hembusan angin menerpa wajah cantiknya. Ia membenarkan helaian rambut di kening akibat berantakan.

"Hmm... De wind is ook sterk," ucapnya.

(Hmm... Angin ya kencang juga,")

Ternyata sekarang Farhan berada di zaman penjajahan Belanda. Farhan memperhatikan wanita cantik itu persis dengan hantu yang muncul di hadapan mereka.

"Elena!"

Seseorang memanggil sang wanita cantik yang ternyata bernama Elena. Elena menolehkan kepala. Kedua bibir Elena terangkat ke atas membentuk senyuman manis.

"Abbe!"

Abbe, nama sang pria berparas tampan. Abbe langsung berlari kecil, lalu memeluk tubuh Elena erat bahkan sampai diputar-putar.

"Ik mis jou," ucap Abbe.
(Aku rindu kamu)

"Ik mis jou ook zo erg," balas Elena.
(Aku juga sangat merindukanmu)

Abbe menurunkan Elena. Ia memegang kedua pipi Elena. Elena reflek memejamkan mata.

Cup!

Abbe mencium lembut bibir Elena. Elena membalas ciuman itu hingga terlepas kembali.

"Astaga! Bisa-bisanya gue nonton adegan usia 17+ ke atas." Farhan menutupi mata dengan sebelah tangan. Ia membuka sedikit sela-sela jari tangan untuk mengintip adegan di depan mata.

"Ben je op vakantie?" tanya Elena tak melepaskan pegangan tangan.
(Apa kamu sedang libur?)

"Niet. Ik gaf maar kort les." Abbe menjawab.
(Tidak. Aku tadi hanya mengajar sebentar saja.)

E.I.G.H.T 3 (Mystíria Pazl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang