Arlight

Part 4 - Reborn

Reborn (Edited)

Chicago, Maret 1994

Seorang wanita berusia 25 tahun yang sedang hamil tua sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk suami yang dicintainya. Seorang pria berusia 28 tahun memeluknya dari belakang, membelai perut besarnya dan mencium pipi kanannya.

"Jangan pergi ke restauran hari ini."

"Kenapa?"

"Anak kita sebentar lagi akan lahir, aku tidak mau anakku lahir di restauran kita."

"Tapi...."

"Ada Mike yang akan membantu dan menjagamu di rumah selama aku di kantor."

"Mike tidak menemanimu?"

"Tidak untuk beberapa hari ke depan, dia bertugas untukmu."

"Aku mengerti..."

Beberapa menit setelah sang suami pergi, wanita itu menyibukkan diri di pekarangan rumahnya bersama bunga-bunga koleksinya. Tiba-tiba wanita itu merasakan nyeri yang luar biasa di perutnya, dia berusaha mengatur nafasnya dan berjalan menuju kursi kayu panjang, dia terkejut ketika melihat air ketubannya keluar.

"Mike.... Mike.... tolooooong..."

Wanita itu berusaha memanggil orang kepercayaan suaminya dengan sekuat tenaga. Mike berlari dan terkejut melihat wanita itu yang terduduk di kursi kayu dengan keringat memenuhi wajahnya. Dengan secepat yang Mike bisa, dia mengangkat tubuh wanita itu dan membawanya ke rumah sakit.

++++++

Dengan terengah seorang pria berlari ke ruang gawat darurat, disana sudah berdiri orang kepercayaannya.

"Dimana Ellie?"

"Di dalam Tuan."

Seorang dokter keluar dari ruang bersalin yang tidak jauh dari UGD.

"Suami dari Nyonya Ellie Alexander?"

Pria itu mendekat, "Saya dok, saya suaminya."

"Anda Tuan Demian Jhonson?"

"Iyaa..."

"Silahkan masuk, istri anda membutuhkan anda."

Demian berjalan masuk ke ruang bersalin, suara detak jantung terdengar jelas dari alat pemindai jantung yang ada di dalam ruang itu. Demian mendekati tempat istrinya berbaring, menggenggam tangan istrinya dan mencium keningnya.

"Kau bisa sayang, kau bisaaaaa...."

Seorang bayi perempuan terlahir dua puluh lima menit kemudian dengan suara tangisnya yang keras. Demian mencium kening istrinya dengan sayang.

"Terimakasih, sayang."

Ellie berkeringat setelah berhasil melahirkan anak pertamanya dengan sangat melelahkan tetapi dia merasa bahagia mendengar suara tangisan bayinya. Seorang perawat yang sudah selesai membersihkan bayi itu, menyerahkan bayi perempuan itu ke pelukan Ellie. Kepala Eliie mendongak menatap Demian yang sedang menatap putrinya dengan bahagia. Demian membelai pipi putri kecilnya yang masih menangis keras.

"Kate Jhonson, bagaimana menurutmu sayang?"

"Kate? Nama yang indah."

Ellie mendekatkan putingnya ke mulut bayinya dan mulut bayinya langsung melahap dan menyisapnya. Bayi perempuan yang cantik dan sehat yang mewarnai hidup mereka telah terlahir.

"Sayang, lihat tengkuknya, Kate memiliki tanda lahir,"seru Ellie dengan senyum bahagia yang tidak hilang mewarnai wajahnya.

+++++