Meet You (Edited)
- Arlight, 1494 -
Emily berjalan mengendap-endap di hall Dare Cave, langkah kakinya mendekati ayunan gantung yang berada di sudut selatan hall. Di ayunan gantung itu, tidur seorang laki-laki dengan berbantalkan kedua lengannya. Di detik Emily akan mengagetkan laki-laki yang tertidur itu, di detik itu pula dia mematung karena laki-laki yang tertidur di ayunan gantung itu menghilang.
"Ada apa?"
Emily mendengus kesal, membalikkan tubuhnya, dan meletakkan kedua tangannnya di pinggang.
"Kau tidak perlu menunjukkan kemampuan bodohmu itu! Membosankan!"
Laki-laki yang tadi tertidur di ayunan gantung itu kini berdiri dihadapan Emily dengan kedua tangannya yang berada di saku celana, dia tersenyum melihat wajah cemberut Emily. Masih dengan wajah kesalnya, Emily menyerahkan sebuah amplop berwarna hijau. Laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya.
"Undangan pesta pengangkatan petinggi dewan."
"Aaah... Kau ingin datang bersamaku?"
"Mimpi!"
Emily berbalik dan berjalan meninggalkan laki-laki itu tapi baru beberapa langkah, laki-laki itu muncul di hadapan Emily membuat langkahnya terhenti. Emily menghentakkan kakinya kesal.
"Berhenti menghilang dan muncul tiba-tiba! Menyebalkan!"
Laki-laki itu tersenyum, berjalan mendekati Emily dan mengangkat wajah Emily sampai menghadapnya.
"Maaf."
Belum sempat Emily mengucapkan sesuatu, bibir laki-laki itu sudah membungkam bibir Emily. Emily sedikit terkejut dengan ciuman itu namun beberapa detik kemudian matanya terpejam dan membalas ciuman laki-laki berkulit putih itu. Ciuman mereka yang tadinya lembut berubah menjadi lumatan, tangan Emily yang tadinya berada di dada laki-laki itu berpindah ke leher dan kakinya sedikit berjinjit sedangkan tangan kanan laki-laki itu sudah berada di belakang kepala Emily menekan Emily untuk lebih dekat dan tangan kirinya melingkar di pinggang Emily.
"Ehem...!"
Emily yang mendengar sebuah suara membuka matanya, dia terkejut melihat ibu dari laki-laki yang sedang berciuman dengannya berdiri tepat di belakang laki-laki itu. Emily berusaha melepas ciuman mereka namun laki-laki itu malah semakin menempelkan tubuh mereka dan memperdalam ciumannya. Emily panik sampai akhirnya dia masuk ke dalam pikiran laki-laki itu.
"Lepaskan bodoh! Ibumu disini, dibelakangmu!"
Laki-laki itu menggeram kesal lalu melepaskan ciumannya dengan terpaksa. Emily mendelikkan matanya dan laki-laki itu hanya menanggapinya dengan bahu terangkat.
"Ini tempat umum, kalian ini!"
Laki-laki itu berbalik lalu memeluk ibunya dari sisi kanan, mencium pipi kanan sang ibu dan meletakkan kepala di bahu ibunya.
"Maaf Bu, aku susah menahan diri kalau bersamanya."
Emily mendelik kesal menatap laki-laki itu yang ditanggapi dengan kedipan sebelah matanya.
"Maaf Bibi."
Ibu laki-laki itu tersenyum, "Lain kali cari tempat yang lebih aman."
Emily tersenyum kecut, "Ah, aku harus membantu ibuku, aku permisi."
Emily menundukkan kepalanya dan berjalan melewati mereka berdua, langkah Emily terhenti ketika tangan laki-laki itu menahan lengannya.
"Aku akan menjemputmu nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlight
FantasíaArlight adalah sebuah hutan yang indah dengan kedamaian dan kesejahtera. Arlight terletak di balik Trinity Hill, sebuah bukit yang terkenal dengan mistiknya sehingga para manusia enggan untuk datang ke bukit ini. Arlight dihuni oleh empat kelompok y...