Bab 8 - Putus Asa

17.7K 2.3K 79
                                    

Yang mau beli PDFNYA, silahkan chat saja nomor diatas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang mau beli PDFNYA, silahkan chat saja nomor diatas... BTW, khusus Hari ini diskon 10.000 untuk All judul Novel aku yaaa.... khusus pembayaran ke e Wallet DANA (bisa transfer antar Dana atau TOP UP DANA) 

Bab 8 - Putus Asa


Pada akhirnya, Alana menyusul ibunya ke kantor polisi. Dia sudah cukup lama menunggu di rumah. Karena pikirannya semakin tidak enak, maka kini Alana sudah menyusul sang ibu ke kantor polisi.

Rupanya, Lidya sudah ditahan sementara. Alana benar-benar terkejut mendapati fakta itu. Sejauh yang dia tahu, proses hukum bukanlah seperti itu. Bagaimana mungkin ibunya ditahan secara langsung padalah mereka belum membela diri sedikitpun.

Alana diberi kesempatan untuk bertemu dengan ibunya di sebuah ruangan, kemudian keduanya saling berpelukan saat bertemu.

"Ibu..." Alana bahkan sudah tak sanggup menahan tangisnya lagi.

"Ini perbuatan Sean. Pemesan catering itu adalah salah satu perusahaan Sean," ucap Lidya pada Alana.

Alana membeku seketika. Segera dia melepaskan pelukannya pada sang ibu, kemudian tangisnya menjadi semakin deras ketika tahu bahwa semua ini terjadi karena dirinya. Astaga... tak seharusnya Sean melakukan hal sejauh ini. Bagaimana mungkin Sean begitu tega padanya?

*****

Karena tak bisa berbuat apapun –dan dia yakin, meski dia melakukan apapun, Ibunya akan tetap ditahan jika dia tidak menemui Sean. Semua ini adalah rencana pria itu untuk menakhlukkannya, jadi apapun yang dilakukan Alana untuk membebaskan ibunya kemungkinan besar akan sia-sia jika dia melawan Sean.

Alana mulai menangis. Saat ini dirinya berada di dalam sebuah taksi. Matanya menatap jauh pada jalanan yang mulai basah karena hujan mulai turun. Langit mulai gelap dan lampu-lampu jalanan mulai menyala.

Alana jadi kembali teringat dengan ibunya yang kini berada di dalam tahanan. Kemudian ingatannya jatuh pada lima tahun yang lalu saat dirinya memutuskan untuk benar-benar putus dari Sean...

"Ini harus terjadi, Alana... demi masa depan kamu," Diva membuka suaranya. Sedangkan Alana tidak berhenti menangis karena dia baru saja mendapati kabar bahwa bayi yang dia kandung tak dapat diselamatkan.

"Kalian jahat! Kalian egois!" Alana tak kuasa berseru keras karena marah. Dia benar-benar merasa tertipu saat ini. Dia tak percaya bahwa Sean dan ibunya akan melakukan hal sekejam dan setega ini padanya.

Sean sendiri tidak membuka suaranya. Pria itu hanya menatap Alana dengan tatapan mata tajamnya. Entah apa yang ada dalam pikiran Sean saat ini, Alana sendiri tidak tahu.

***

Alana baru pulang dua hari kemudian, karena dia harus dirawat di rumah sakit. Sean sendiri yang mengantarnya pulang. Pria itu seakan-akan tidak takut jika harus menghadapi kedua orang tua Alana.

Mr. POSSESSIVE & ME (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang