8

391 57 2
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍫 Kallula itu

Kallula beberapa hari ini tidak bisa berbicara karena siksaan silva membuat pita suara kallula sedikit bermasalah.

Kallula hanya bisa tersenyum saja membuat aku sedih sekali dan selesai berlatih seperti biasanya akan istirahat sejenak.

"Kallula!" Panggilku.

"Ada apa killua?" Tanya Kallula yang menuliskan hal tersebut di atas kertas yang sengaja aku beri.

"Mau bermain skateboard milikku tidak?" Tanyaku.

"Aku kan tidak bisa bermain." Ucap Kallula yang kembali menuliskan hal tersebut.

"Aku ajarkan ok." Ucapku.

Kallula mengganggukkan kepalanya dan aku mengajarkan bermain skateboard kepada kallula membuat senyuman lebar terbit di wajah kallula.

"Killua! kallula!" Panggil Kikyo.

Aku menghentikan bermain skateboard dan menarik tangan kanan kallula menuju ke dalam ruangan latihan.

Sore harinya setelah latihan aku mengajak kallula ke pemandian air panas karena ingin mandi bersama-sama.

Aku membantu kallula membuka bajunya karena terlihat kesulitan sekali namun kallula malah mundur membuat aku terkekeh geli.

"Ayolah kallula punya kita masih kecil lho." Ucapku bercanda.

Kallula malah kabur begitu saja membuat tawaku pecah karena hal itu dan setelah memakai handuk aku mencari keberadaan kallula ternyata sudah masuk ke pemandian dan aku mencari keberadaan baju kallula.

"Kebiasaan dasar." Ucapku.

Aku memungut baju milik kallula dan meletakkannya di loker milikku lalu menyusul kallula.

Setelah berendam kallula duduk untuk menggosok kepalanya dan aku membantunya membuat kallula melihat kearahku.

"Niisan bantu ya." Ucapku.

Kallula mengganggukkan kepalanya dan aku menggosok kepalanya kallula setelah selesai membasuhnya dan menahan sampo yang akan mengenai wajah kallula dengan tanganku.

"Masih sakit tenggorokannya?" Tanyaku.

Kallula hanya mengganggukkan kepalanya dan aku menggosok punggung kallula pelan-pelan lalu dadanya, kedua tangannya dan kedua kakinya.

"Perih tidak?" Tanyaku.

Kallula menggelengkan kepalanya membuat aku tersenyum akan hal itu dan kallula mengambil spons yang berada di tanganku.

✔️ Killua Zoldyck Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang