9

386 46 2
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Kallula senang kalau

Aku dan killua hari ini mendapatkan misi lagi untuk membunuh seperti biasanya dan kulihat killua seperti memikirkan sesuatu.

"Killua memikirkan apa?" Tanyaku.

"Hanya berpikir saja kan saat ujian hunter pasti aku diremehkan." Ucap Killua.

"Pasti setelah tahu kekuatan killua akan ketakutan." Ucapku.

"Disana dilarang membunuh jadi cukup membuat mereka kencing di celana saja." Ucap Killua.

"Hasrat membunuhmu harus ditekan." Ucap Killua.

"Akan kucoba ya." Ucapku.

Setelah menyelesaikan misi dan menjual organ dalamnya aku tiduran di tanah bersama killua di sebuah gedung bekas sekolah.

"Sisa uangnya untuk perjalanan kita lusa nanti." Ucapku.

"Ya benar." Ucap Killua.

"Saat beberapa hari aku tidak bisa berbicara itu rasanya sangat menyiksa sekali." Ucapku.

"Bahkan kupikir killua saat itu akan menjauhiku karena aku malah seperti orang bisu saja." Ucapku.

"Tapi killua tidak menjauhiku sama sekali." Ucapku.

"Aku tidak mau menjauh dari adikku." Ucap Killua.

"Cinta itu seperti sengatan listrik ya." Ucapku.

"Kau merasakan jatuh cinta?" Tanya Killua.

"Bukan cinta lawan jenis namun kurasa saat ini killua sangat menyayangiku dan cinta kepadaku." Ucapku.

"Wajar kan itu mencintai adik sendiri dan berusaha melindunginya." Ucap Killua.

"Namun kadang ada yang salah mengartikannya." Ucapku.

"Ya kadang kedekatan kita dianggap aneh seperti hubungan sepasang kekasih." Ucap Killua.

"Cinta kan bukan hanya berpatokan soal asmara saja tapi cinta sesama saudara juga bisa." Ucap Killua.

"Ada yang bilang cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya." Ucapku.

"Sama halnya rasa cinta sesama saudara." Ucap Killua.

"Killua pernah berpikir akan menikah dan sebagainya?" Tanyaku.

"Aku belum memikirkannya sama sekali." Ucap Killua.

"Yang kupikirkan saat ini hanya kabur dari rumah selamanya." Ucap Killua.

✔️ Killua Zoldyck Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang