"Kau membutuhkan darahku kan? Kalau begitu cepat minum darahku!"
"Andwae, aku tidak bisa,"
"Wae? Karena kau harus menciumku untuk meminum darah?!"
"kalau begitu cium aku!"
°°°°°°°°
Penasaran? Baca yuk, jangan lupa untuk VOTE, KOMEN, dan SHARE ya ;)
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
°°°°°
"Yaakkk!! Lee Jong Suk! Lihat?! Skandal apa ini? Gay?!" teriak seorang pria gagah berstatus manager aktor, Park Yeongpal. Ia manager dari aktris sekaligus aktor Lee Jong Suk.
Jong Suk yang sedang di rias untuk syuting menoleh, "hyeong, itu hanya kesalahan kecil," balas sambil menjetikkan jari tunjuknya.
Sang manager tolak pinggang, "KECIL? Kau mau mati?" teriaknya kesal.
"Mian," ujar Jong Suk merasa tak bersalah.
"Aishh! Bisa gila aku! Direktur aku ingin berhenti!" gerutunya sangat cepat seraya berjalan keluar ruangan tata rias.
Jong Suk hanya terkekeh kecil, managernya ini sangat gemas dan menyebalkan.
"Padahal memang benar itu hanya sebuah kesalahan, bahkan sangat kecil," ocehnya seperti anak kecil.
FLASHBACK
Lee Jong Suk sedang berjalan santai menyusuri jalanan di pagi hari. Ia mendengarkan lagu kesukaannya. Seperti biasa, walaupun berjalan santai, ia harus tetap menyamar. Karena apa? Dia seorang aktris!
Topi, masker, hoodie, dan aksesoris lainnya yang serba hitam yang ia pakai. Sebenarnya, dengan ia berpakaian seperti itu, malah mengundang orang-orang menyelidiki siapa sebenarnya dia. Tapi, mungkin sudah sebuah keharusan seorang selebriti di negara itu harus berpenampilan begitu.
Lee Jong Suk mencium aroma yang aneh namun sepertinya itu sesuatu yang lezat. Ia mencari asal harum itu. Aromanya sangat sulit dijelaskan. Jong Suk berjalan santai namun langkahnya semakin cepat ketika aroma itu semakin dekat. Tak sadar ada gadis SMA di depannya. Ia berhenti dan bertengkar dengan isi pikirannya.
"Jadi? Itu bukan aroma makanan? Tapi?" Jong Suk membengkap mulutnya sendiri.
"Darah suci?" tanyanya sekali lagi dengan dirinya sendiri.
Terlintas sebuah pikiran egois dan sedikit rakus di otaknya, jadi, Jong Suk terus mengikutinya tanpa henti. Sampai-sampai gadis itu merasa bahwa dirinya sedang di ikuti. Untung saja ia tidak menoleh ke belakang. Gadis itu hanya berjalan semakin cepat.
Saat Jong Suk ingin mencapai baju gadis itu untuk menariknya, tiba-tiba seorang pria datang menghampiri gadis itu. Terpaksa Jong Suk harus mengumpat dan tanpa ia ketahui ada seorang pria disana yang tidak sengaja ia dekap agar identitas dirinya tidak terungkap.
"Hei apa yang kau lakukan?" tanya lelaki itu kesal dan merasa di lecehkan.
"Ah maafkan aku, ini mendesak. Tolong jangan teriak," jawab Jong Suk sopan.
