Jangan berekspektasi terlalu tinggi dan berharap kepada siapapun, sewajarnya aja biar nanti gak nyakitin diri sendiri.
_FkrPtrHrnndz_
Happy Ready_
Setelah kejadian dimana Zayna kecewa dengan Devon, ia tidak pernah mau berbicara dengan pemuda itu lagi. Setiap harinya ia akan bermanja dengan sang mommy dan daddy, tentu saja mereka bingung.
Disekolah pun ia masih sering di perlakuan kasar oleh Gabriel dkk apalagi setelah kejadian dimana ia dan Devon bertengkar di taman karena masalah Devon mengantarkan Elita.Walaupun begitu ia tidak berhenti hentinya menempeli sang doi, bagi orang lain pasti zayna orang tidak tau malu. Tapi bagi teman temannya Gabriel orang bodoh yang membuang berlian demi sebiji jarum.
Seperti biasa Zayna dan Aretha kini berjalan santai di Koridor tidak dengan tatapan angkuhnya melainkan bahagia. Melihat wajah bahagia Devil bullying mereka jadi takut untuk menyenggol mood bagus itu.
Tetapi netra matanya tidak sengaja menangkup sepasang raja dan ratu sedang berjalan santai. Raja dengan sikap coolnya dan Ratu dengan muka polosnya. Tak lupa para prajurit yang selalu berada dibelakang sang raja dan ratu itu.
Melihat itu membuat Zayna menjadi malas dan kesal padahal dari rumah moodnya sangat baik. Jika kalian menebak Zayna sedang cemburu melihat kedekatan mereka, jawaban kalian salah. Zayna kesal harus berdrama manja lagi.
Sudah lima hari berada di tubuh Zayna membuatnya menjadi lebih pemalas. Malas melihat drama, malas berurusan dengan pembuat drama, dan satu lagi malas dengan drama yang ia perankan. Huftt rasanya ia ingin menjadi Natasha bukan Zayna lagi.
Aretha yang menyadari mood Zayna memburuk pun tidak bisa berbuat apa apa, toh ini juga rencana Zayna kan agar tidak ada yang tahu bahwa dirinya hanya seorang jiwa yang tersesat.
"Udah lo samperin, nanti istirahat kan mau ada surprise." Ucap Aretha dengan nada malas.
Bagaimana tidak malas, selama ini juga dia sangat lelah harus berperan sebagai Aretha yang sangat cupu dan penakut.
"Huft, kalo bukan demi misi tercapai gak bakalan gue mau ngejar tuh bajingan" Kesal Zayna.
"Udah sono lo samperin, muka lo gausah di tekuk juga." Jawab Aretha sambil mendorong gadis itu untuk menjauh.
Zayna mau tidak mau pun menjauh dari Aretha dan berlari menuju sang kekasih dengan cepat tanganya bergelanyut manja di tangan kekar milik Gabriel.
"Lo apa apaan si, dateng dateng main gelanyutan kaya monyet" Ucap kenzo dengan dana sinisnya.
Zayna tak memperdulikan perkataan kenzo gadis itu memilih menatap Gabriel. "Sayang, kok kamu malah jalan sama dia si" Tanya Zayna dengan nada manja.
"Jangan dekat dekat gue bicht." Bentak Gabriel. Zayna mengerucutkan bibir lalu ia menatap Gabriel sendu.
"Aku tunangan kamu, riel!"
"Gue gak sudi punya tunangan kaya lo!"
"Riel, segitunya kamu benci sama aku?" Tanya Zayna menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Transmigrasi?
Teen FictionGak pande buat deskripsi. Kisah dua gadis bar bar, frontal, gak suka di atur, urak urakan. Harus berpindah jiwa kedalam raga dua gadis ratu bullying dan korban bullying. Bagaimana keadaan mereka? Bagaimana kelanjutan hidup mereka? Em, penasaran...