D E L A P A N

541 53 5
                                    

Tersesat di kepala sendiri.
~Zayna~

Happy Reading•

Hari senin telah menyapa para manusia. Hari yang sangat menjengkelkan bagi seluruh populasi di dunia. Begitu juga dengan Zayna dan Aretha. Kedua gadis itu tengah mengebut tanpa memperdulikan sumpah serapah pengendara lain.

"Jangan ngajak mati napa, Zay!" Teriak Aretha sambil memegang sabuk pengamannya erat.

"Sepuluh menit lagi Reth! Sepuluh menit." Ujar Zayna memberi tahu sahabatnya.

"Nggak bisa, Zay, gue masih mau hidup! Cukup sekali kita mati jangan lagi!" Aretha menggeleng ribut. Sungguh Zayna sedang mengajak dirinya menemui sang pencipta.

"Akhirnya sampe!" Lanjut Aretha dengan mengusap dadanya lega.

"Lebay lo!" Cibir Zayna.

Sedangkan diluar para siswa terkejut dengan adanya mobil keluaran terbaru dengan modifikasi yang sangat elegan. Mereka masih menerka-nerka siapa orang yang membawa mobil dengan kecepatan penuh masuk kedalam sekolah elit.

Para anggota Guardians pun cukup penasaran dengan siapa gerangan orang-orang didalam. Pasalnya mobil itu seperti mobil yang di berikan oleh Gabriel tempo lalu saat balapan. Jangan lupakan mobil mewah itu hanya ada beberapa unit dibelahan asia.

"Tebar pesona?" Tanya Aretha dengan menaik turunkan alis.

"Gausah sok! Tadi aja teriak-teriak." Sinis Zayna.

"Udah ayo turun." Lanjutnya lalu membuka pintu mobil dan keluar dengan gaya slowmo.

Lagi-lagi mereka terkejut dengan kedua gadis yang pernah dijuluki dengan Devil dan Korban Bullying. Meski kemarin sudah menggemparkan warga sekolah tapi kali ini tak kalah gempar.

Wajah keduanya sangat cantik dan membuat siapa pun tak ingin mengalihkan pandangan dari keduanya. Mereka baru sadar jika kedua gadis ini sangat cantik.

Gebriel dkk menatap kagum kearah Zayna dan Aretha. Mereka tak menyangka jika keduanya benar-benar berubah bahkan sangat drastis. Tempo lalu memang Zayna dan Aretha sudah berubah tapi kali ini mereka sangat mencolok.

Pakaian badgril terpasang pas di badan keduanya. Bahkan sepatu dengan kacamata hitam itu membuat keduanya kian sangat cantik. Diam-diam Zayna menyeringai tipis menatap Elita yang mengepalkan tangannya.

Dengan sengaja Zayna menghampiri Geng yang di gadang-gadang sangat kuat di antara yang lain.

"Cih, gue kira lo beneran berubah ternyata lo masih sama." Gabriel menatap tajam Zayna yang kini tengah berada didepannya.

Zayna menaikan alisnya satu dan mulai mencopot cincin tunangannya dengan Gabriel. Sebenarnya sangat di sayangkan jika di berikan kembali karena harga cincin itu sangat mahal. Tadinya ingin Zayna jual tapi pasti akan lebih murah karena tidak ada pasangannya.

"Gausah merasa tinggi! Gue cuma mau balikin cincin murahan lo." Ucap Zayna memberikan cicin dan lalu pergi dari hadapan Gabriel dkk.

Sontak perlakuan membuat seluruh murid yang menonton terkejut. Mereka yakin jika cincin itu berharga sepuluh juta keatas. Dan Zayna bilang cicin itu murahan?

"Keren." Ucap Aretha yang sendari tadi melihat kelakuan sahabatnya.

Mereka mulai berjalan kearah kelas menaruh tas dan kembali keluar untuk menuju ke lapangan upacara. Sebenarnya ia ingin sekali membolos tapi karena nanti ada pengumuman penting jadi tak bisa di lewatkan.

Really Transmigrasi? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang