S E M B I L A N

563 48 9
                                    

Agak mau nyerah si, tapi di kuat-kuatin aja biar keren.

~Natasha~

-HAPPY READING GUYS!-

***

"Oh, Kamu ngatain tante sama anak tante aneh hah? Kamu mau milih bersihin kandang leon atau nguras air laut pakai sumpit!" Sarah memotong ucapan Dave dan menatap Arhes garang.

Buluk kuduk Arhes berdiri ketika mendengar suara menggelegar milik Sarah. Bel tanda bahaya terdengar begitu nyaring di telinganya. Arhes tidak sadar jika ada sosok Sarah di belakangnya, ia mengumpati Dave yang tak memberi tahu dengan kedatangan Sarah.

Memutar kepala serta badan menghadap sosok wanita cantik dengan wajah garangnya. Arhes tersenyum kikuk, menggaruk kepalanya tak gatal. "Eh, Tante." Sapa Arhes basa basi.

"Udah lama tan? Kok berdiri sih, duduk atuh anggep aja rumah sendiri." Sambung Arhes becanda.

"Lah ini kan emang milik Tante Sarah, gimana si?" Kata Sean menatap bingung temannya.

"Oh iya lupa, maaf Tante." Ucap Arhes pada Sarah.

"Jangan mau Mom, dia udah ngatain kecebong mommy aneh!" Kompor Zayna dari belakang Sarah membuat Arhes melototkan matanya kesal.

"Berani kamu molototi saya!?" Tuding Sarah ketika melihat teman anaknya melotot.

Arhes gelagapan sendiri, "Eh, eh, bukan gitu tan! Aduh Dave bantu napa!" Sontak Dave menggeleng kepalanya, tak mau menjadi sasaran singa betina di depannya.

"Bersihin kandang leon atau nguras air laut pakai sumpit!" Ucap Sarah lalu pergi meninggalkan mereka dengan wajah piasnya.

Berbeda dengan Zayna yang tampak bahagia di atas penderitaan teman dari Erick! Hell, Zayna tahu pasti teman Erick bernama Arhes ini memilih membersihkan kandang singa jantan yang sudah jinak. Tapi, bukan Zayna jika tidak usil kepada sesama mahluk hidup.

"Eh, eh, Arhes milih bersihin kandang leon aja!" Seperti dugaan Zayna pria itu akan memilih membersihkan kandang leon dari pada menguras air laut pakai sumpit yang diluar nalar.

Zayna cekikikan sendiri melihat raut tersiksa Arhes. menyiksa orang ternyata sangat menyenangkan, mungkin ini mengapa Zayna sangat gemar membully.

Sarah mengangguk lalu ia pergi meninggalkan Erick bersama teman-temannya yang kini menertawakan nasib Arhes. Zayna masih disana memandang mereka datar, masih teringat bagaimana mulut teman-teman Erick mengalahi emak-emak komplek.

"Jangan harap lo bisa tenang setelah masuk kandang itu." Gumam Zayna menyeringai tipis hingga tak ada yang menyadari.

Zayna berlalu Meninggalkan gerombolan pria yang bingung akan sikap baru Zayna. Mereka tak ambil pusing dengan itu, lagi pula mereka tak ada niatan untuk dekat dengan Zayna meski penasaran!

Malam telah berlalu tergantikan dengan pagi. Zayna kini tengah duduk berlesehan dengan Leon dengan santai, seolah singa besar itu hanya kucing yang tengah tidur.

"Le, kalo nanti ada cowok bersihin kandang lo langsung terkam aja! Dia ada niat jahat sama lo." Kompor Zayna pada Singa jantan. Namun, singa itu hanya ambai dan tidur tanpa memperdulikan tatapan Zayna yang berubah menjadi psikopat.

"Woy slamet! Denger nggak lo?" Kesal Zayna sambil menjambak rambut singa yang tebal.

Bukan marah dan menyerang Zayna, Leon dengan malas membuka matanya dan memandangi wajah cantik majikan yang sedikit kejam.

Really Transmigrasi? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang