Gue Bukan pemalas cuma lagi ngehemat energi aja.
NtshaRdy_
Happy reading~
Hari minggu adalah hari menyenangkan bagi anak sekolah, kuliah, kantor, butik dan lain lain tapi tak banyak juga banyak yang masih bekerja. Jadi di hari minggu ini, Zayna gunakan untuk tiduran atau lebih tepatnya bermalas malasan dan jangan lupakan maraton anime yang tidak boleh tertinggal sekalipun.
"Zay, gue laper ayo nyari makan." Kata Aretha malas, sungguh ia tidak menyukai sahabatnya yang satu ini ketika perutnya lapar pasti ia tidak peduli.
"Diem dulu bentar lagi nih nanggung, liat noh demonnya bentar lagi isdeat." Kata Zayna tidak memalingkan wajahnya dari laptop.
"Lo dari tadi gitu mulu anjing! Cacing gue pada demo minta melarikan diri." Balas Aretha jengah dengan kelakuan Zayna yang tidak berperikelaparan.
"Yaudah si biar lari, lagian gada gunanya juga lo jaga cacing yang gak tau diri." Jawabnya ngawur membuat Aretha terbeo.
"Ck, gak baik anak perawan kalo bangun siang nanti jodoh lo jauh." Ucap Aretha memberi tahu Zayna tentang sesuatu yang pernah ia dengar dari teman sekelasnya yang sedang bergosip.
"Kalo bener si gak papa gue mau berjodoh sama orang jepang, emmm kalo bisa yang kaya mas gojo." Kata Zayna ngawur.
"Zayna anjing ayo nyari makan gue laper dari SD belum makan." Teriak Aretha kesal dengan Zayna.
"Iya, iya. Ayo nyari makan sekalian cogan." Finalnya
Akhirnya mereka pergi mencari penjual bubur ayam keliling. Sudah hampir sepuluh menit Aretha terus menerus menggerutu karena tidak menemukan satu pun pedagang yang menjual bubur ayam.
Dengan kesabaran yang tersisa Zayna hanya diam dan mencari pedagang yang di inginkan oleh sahabatnya, terkadang ia berfikir kenapa sahabatnya ini seperti orang hamil ketika sedang lapar selain tidak bisa diam dia selalu mengumpat semua orang yang ada di dekatnya.
Sekian lama mencari akhirnya mereka menemukan sang pedagang ditaman kota. Huh, tau begini kenapa mereka tidak langsung ketaman saja bukan? Entah tidak terlintas penjual bubur ada ditaman.
"Tau gini ngapain kaga kesini? Udah nahan laper nyari sampe ke ujung dunia ternyata disini." Gerutunya kesal dengan penjual bubur ayam.
Zayna yang mendengar itu hanya mendengus kasar. Kenapa dia tidak bisa diam padahal sudah dihidangkan makanan yang di inginkan, pikirnya."Eh bangke, tinggal makan nyerocos mulu tu mulut mau gue jahit apa biar ga bisa ngomong." Ucapnya sambil memasukan kerupuk kedalam mulut Aretha.
Aretha melotot tak percaya, apakah Zayna gila? Mengganggu waktu makannya walau begitu ia memakan kerupuk itu. "ganggu makan gue lo bangsat "
"Lagian lo nyerocos mulu."
"Sory pren gue bukan ngelupain lo tapi gue laper."
"Laper tu makan bukan ngoceh kaya burung beo."
"Santi dong lo kok nyolot hah." Ujar Aretha sewot.
Si gila balik lagi? Santi sapa anjirr batinnya, menatap Aretha kesal.
"Lah terus lo ngapa sewot amjing." Balasnya tak kalah sewot.
"Ralat dong pake n, gak estetik banget pake m" Kata Aretha membentarkan ucapan Zayna.
"Lo juga ratal aesthetic bukan estetik." Ucapnya tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Transmigrasi?
Novela JuvenilGak pande buat deskripsi. Kisah dua gadis bar bar, frontal, gak suka di atur, urak urakan. Harus berpindah jiwa kedalam raga dua gadis ratu bullying dan korban bullying. Bagaimana keadaan mereka? Bagaimana kelanjutan hidup mereka? Em, penasaran...