EXTRA PART - PERJODOHAN

645 36 0
                                    

Maaf kalau seandainya agak lama updatenya
Jangan lupa komen dan vote nya ya...💖

⭐⭐⭐⭐

Happy Reading..

"Mbak, kamu malam ini ada acara nggak?" Tanya Aisyah pada Aca yang sedang asyik membaca di kursi di pinggir kolam renang.

"Nggak bun. Memangnya ada apa? Bunda mau minta aku antar kemana?"

"Hmm..... " Aisyah terlihat ragu untuk menyampaikan sesuatu.

"Bunda kenapa sih?" Tanya Aca yang melihat sang bunda meragu.

"Hmm.. kamu ingat Fendy, keponakan om Brian yang kuliah di Jerman? Kalau tidak salah dulu dia teman SMA-mu" Marsya mengangguk. "Ayah mengajak kita makan malam bersama keluarga Fendy dan keluarga om Brian."

"Ya ampun bunda. Aca pikir bunda mau dijodohkan dengan si Fendy." Marsya tertawa sambil meletakkan buku yang dibacanya. Lalu dipeluknya Aisyah dengan penuh sayang.

Aisyah membalas pelukan Marsya. Ia tak berkata apapun selain mengelus tangan Marsya yang memeluknya.

"Jam berapa acaranya bun? Wah pasti seru ya acara nanti malam. Kayak reunian. Aca reunian dengan Fendy. Ayah reunian dengan om Brian. Oh iya, uncle Leon datang nggak?"

"Uncle Leon dan aunty Bia kan lagi mengunjungi dek Icad di  Tokyo. Kalau nggak salah, dek Icad sebentar lagi akan wisuda. Makanya uncle dan aunty-mu menyusul kesana."

"Wah, nggak terasa ya. Tau-tau dek Irsyad sudah mau selesai S2. Lalu setelah itu apakah dia akan menikah dengan Andita? Karena dulu dek Icad pernah bilang akan menikahi Dita setelah selesai S2-nya."

Aisyah memandang wajah Marsya. Lalu dielusnya kepala putri sulungnya yang tertutup jilbab.

"Bunda kenapa sih? Kok hari ini mellow banget?" Tanya Marsya heran.

"Mbak, kamu nggak apa-apa dek Icad duluan menikah?"

"Lho, memangnya kenapa bun? Kalau memang dek Icad dan Dita sudah siap menjalani mahligai rumah tangga kenapa harus ditunda. Disegerakan saja," jawab Marsya.

"Kemarin Axel datang menemui ayah dan bunda. Dia bilang akan memajukan tanggal pernikahannya dengan Rena karena permintaan ibunya. Sepertinya penyakit tante Filda semakin parah."

Marsya mulai bisa menebak arah pembicaraan Aisyah. Ia hanya diam.

"Ayah dan bunda tak ingin kamu dilangkahi oleh adik-adikmu. Tapi sepertinya kamu masih belum terpikir untuk mencari pasangan. Makanya kami berencana menjodohkanmu dengan Fendy. Kebetulan kita sudah mengenal baik keluarganya. Setidaknya kamu sudah punya calon saat adikmu menikah nanti." Aisyah merasa lega setelah mengutarakan isi hatinya. "Bunda khawatir kamu terlalu asyik bekerja sehingga tak ingat menikah. Setidaknya dengan memiliki calon suami, kamu dapat segera menyusul adik-adikmu."

"Bun...."

"Mbak, bunda selama ini nggak pernah meminta apapun dari kamu. Paling tidak kamu mencoba mengenal Fendy lagi bukan sebagai teman SMA tapi sebagai lelaki yang akan menjadi calon imam-mu. Bagaimana sayang?"  Aisyah masih mengingat jelas bagaimana dulu ia pun dijodohkan dengan Marco.

"Tapi bun, ini sudah jaman modern. Sudah nggak ada tuh yang namanya perjodohan. Lagipula Aca nggak mau menikah dengan orang yang tidak Aca cintai."

"Bunda belum pernah cerita ke kalian kalau dulu awal kami menikah bukan karena cinta."

"Kalau kalian tidak saling cinta lalu kenapa kalian menikah? Apakah bunda tidak takut menjalani sisa hidup dengan seorang pria tanpa cinta?"

"Awal dijodohkan kami tak saling mencintai, bahkan kami selalu bertengkar bila bertemu. Bahkan setelah menikah kami sempat berpisah saat kamu berada di dalam perut bunda. Tapi sekarang kami saling mencintai dan tak terpisahkan."

Jawaban Dari-Nya (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang