003 . Brother!

427 47 2
                                    

" Semua yang baik, bisa berubah menjadi jahat. "
.
.

─────────────────────────────────
© . BoBoiBoy hanya milik Animonsta! Saya hanya meminjam karakter nya saja.

Maaf jika terdapat banyak typo disini, karena saya masih pemula. Semoga kalian suka dengan cerita ini ya!

Warning :
Child abuse
Neglect
Angst [ bawang dimana - mana ]
Typo (?)
Kata kasar

Happy reading~

──────────────────────────────

.
.
.

Loss of Light

" KAKAK!! "

Seorang anak berumur 5 tahun dengan pipi  chubby nya menghampiri anak yang lebih besar darinya, kira - kita berumur 9 tahun.

" Ada apa, Adek Ola? "  Tanya anak 9 tahun tersebut dengan sungguh lembut. Ia memegang surai lembut dari sang adik, kemudian mengacak - acak rambut sang adik.

" Kak Lintar!! Jangan mengacak rambut Olaa! " Sedangkan orang yang dipanggil Lintar itu hanya terkekeh.

" Abisnya kamu gemesin. Oh iya, ada apa memanggil ku? "  Tanya Lintar, atau ' William Halilintar Amaris '.

" Temenin.. "  Satu kata yang keluar dari mulut Ola atau ' Allen Solar Amaris '. " Kenapa? "  Tanya sang kakak.

" Ola takut.. "  Dua kata yang keluar dari mulut Solar membuat Halilintar terkekeh gemas. " Takut kenapa, hmm? "  Halilintar mengangkat Solar kepangkuan nya.

Walaupun Halilintar masih berumur 9 tahun, tetapi jangan ditanya tenaga nya. Tenaga nya tidak main - main.

Solar hanya menunjuk ke arah jendela. Halilintar melihat arah yang ditunjuk Solar. " Jendela?? Masa Ola takut jendelaa~? " 

Solar mengembungkan pipinya, " OLA GA TAKUT JENDELA! ih, kak Lintar ga lihat! "  Halilintar kembali melihat ke arah jendela.

" Oh, hujan toh. " Guman Halilintar.

" Ta.. Takut.. "  Guman Solar yang masih dapat di dengar oleh Halilintar. Halilintar tersenyum gemas, " Kamu pasti takut petir nya kan? Masa Ola takut hujan, perasaan kemarin Ola baru main hujan - hujanan deh. "

" Itu tahu.. "  Ucap Solar yang masih mengembungkan pipinya.

" Kamu tuh bisa ga sih ga terlalu gemas? Kan jadi pengen kakak makan kamu. " Goda Halilintar kepada adiknya. Solar yang berada di pangkuan Halilintar kemudian menyubit tangan Halilintar dengan keras.

" Aw! Ola jangan keras - keras dong, kan kakak kesakitan ini~ " Solar berhenti menyubit tangan Halilintar lalu memalingkan wajahnya.

Yah, ngambek.

" Ola jangan marah, atau kakak mu yang ganteng ini mati karena kelucuan kamu?? "  Ucap Halilintar. " Mana ada penyebab kematian karena kelucuan orang, jangan ngada - ngada deh. " 

" Iya deh, profesor kecil~ "  Ucap Halilintar dengan sedikit godaan kepada sang adik.

" Iya deh, kakak jelek~ "  Ucap Solar dengan ejekan. Halilintar melototkan mata nya kepada Solar.

REVISI ─ Loss Of Light [Solar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang