Laki-laki itu sibuk mematut dirinya di cermin, memilih pakaian yang akan ia kenakan hari ini untuk pergi kencan kedua.
Benar, seorang William Hartanto yang terkenal selalu menolak jika diajak kencan untuk yang kedua, ketiga atau seterusnya, sekarang akan melakukan kencan kedua. Tentu saja semua itu karena seorang Gretta.
Setelah percakapan mereka beberapa waktu lalu mengenai perpanjangan kontrak, keduanya sepakat melanjutkan hubungan mereka hingga sebulan ke depan. William tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang hanya datang mungkin saja sekali seumur hidupnya.
Bagaimana William bisa menolak? Yang mengajaknya langsung adalah Gretta sendiri, orang yang pernah dia sukai. Atau bisa dikatakan William masih sangat menyukainya.
Apalagi ketika keduanya bertemu kembali setelah sepuluh tahun tidak mendengar kabar satu sama lain. Betapa takjubnya William ketika melihat sosok Gretta yang semakin bertambah cantik.
Cinta yang sempat William kubur dalam-dalam itu tiba-tiba mencuat keluar kembali ke permukaan. Setelah kembali bertemu dengan Gretta, William menyadari bahwa perasaannya untuk gadis itu tidak akan pernah berubah.
Hanya Gretta satu-satunya gadis yang William cintai sepenuh hati.
"Mau kemana lo? Tumben udah rapi pagi-pagi. Ada jadwal ngedate lagi emangnya?"
Pertanyaan Kiano membuat fokus William buyar. Laki-laki itu membalikan tubuhnya mendapati Kiano tengah menyandarkan tubuhnya di ambang pintu kamar William. Kedua tangannya dia silangkan di depan dada.
"He'eh." sahut William singkat lalu kembali memutar badannya menghadap cermin. Sudah diputuskan pakaian terakhir yang akan dia pilih.
Kiano masuk ke dalam kamar William kemudian membanting dirinya ke tempat tidur, "Tumben amat lo siap-siap gak kayak biasanya. Client lo yang sekarang gimana emang?"
"Gretta." balas William kembali singkat. Sekarang dirinya sibuk mencari jam tangan yang akan ia kenakan.
Mendengar nama Gretta disebut, ekspresi wajah Kiano yang semula tengol berubah jadi serius, "Gretta?" ulangnya
"Iya, Gretta. Gretta Taslim, alumni SMA Pelita biar lo lebih jelas. Gretta gebetan gue."
Kiano tidak mengerti. Apa itu artinya William menerima tawaran Gretta untuk memperpanjang kontrak mereka?
"Jadi lo nerima tawaran Gretta buat memperpanjang kontrak kalian?" laki-laki itu sekarang duduk mendekati William, merasa kecolongan karena sahabatnya itu tidak menceritakan bagaimana dia akhirnya bisa menerima tawaran itu.
"Hmm."
"Kok bisa, Will? Gimana ceritanya?" Kiano tidak habis pikir, masih takjub karena William menerima tawaran dari Gretta.
Karena Kiano tahu betul, William pantang menerima orang yang sama meskipun para client dari laki-laki itu memberikan tawaran menarik.
"Karena Gretta, ya, Gretta. Gak ada alasan lain." balas William tak acuh.
Jawaban William tidak sepenuhnya berbohong sebenarnya. Hanya saja William tidak ingin menceritakan secara detail kepada Kiano. Untuk saat ini dia ingin menyimpannya sendiri dulu. Ke depannya itu lain persoalan.
Kiano tahu William menutupi sesuatu darinya.
Bertahun-tahun William dan Kiano bersahabat, laki-laki itu tahu betul sifat William dan bagaimana William ketika sedang berbohong. William itu tipikal orang yang akan menceritakan apa saja pada orang terdekatnya. Jadi, jika laki-laki itu lebih memilih bungkam, sudah dapat dipastikan bahwa laki-laki itu pasti menyimpan rahasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend For A Month
FanfictionGretta terpaksa meminjam jasa rental pacar selama sebulan agar tidak terus-terusan diejek karena statusnya sebagai jomblo abadi. © leadmyway Mulai: 19 Maret 2022 Selesai: