Sa Tu

353 16 0
                                    

K E R A J A A N L A L U N A dibangun kokoh dengan gerbang yang tinggi mengitari tiap penjuru perbatasan yang telah di tetapkan. Begitu masuk kedalam, hamparan salju yang berwarna putih sudah siap menyambut siapa pun yang melihatnya.

Pohon cemara di Kerajaan musin dingin itu berbaris rapi, rasanya natal datang setiap hari juga setiap malam.

Para rakyat yang berteduh di bawah payung Kerajaan musim dingin, menggunakan pakaian tebal setiap harinya, mereka tidak pernah mengeluh karena matahari yang hangatnya tidak sampai memeluk, sinar kecil itu selalu malu-malu bersembunyi dibalik awan.

Laluna adalah tempat yang menakjubkan indahnya, bukan sesuatu yang harus dikeluhkan.

Kerajaan Laluna memiliki tempat berseluncur es yang menawan berkilauan. Raja Na juga membiarkan tiap orang yang ingin merasakan dinginnya salju dan licinnya tempat berseluncur yang selalu mengundang gelak tawa siapapun yang mencobanya.

••

Gerbang terbuka tinggi ketika kereta rusa itu meluncur dengan cepat melewatinya. Pemandangan ketika memasuki gerbang istana itu langsung disuguhi oleh air mancur yang membeku hingga membentuk kristal, kadang Raja dan Ratu merindukan air yang mengalir daripada es yang membeku.

L A L U N A, merupakan Kerajaan yang kini tengah dipimpin oleh seorang Raja bernama Na Yuta didampingi sang Ratu Na Winwin. Kerajaan itu hidup dengan makmur dibawah kuasa sang Raja yang berstatus manusia selama kurang lebih 25 tahun.

Dahulu, sekitar 23 tahun yang lalu Kerajaan beserta isinya itu sempat merintih dan terpuruk,
Raja dan Ratu berada dititik terendah dalam hidup mereka ketika mendengar bahwa sang Ratu kehilangan anak yang baru dilahirkan dan juga kehilangan kesempatannya untuk melahirkan kembali.

Raja Yuta sebenarnya teramat sedih, tapi tangisannya kian menuntut ketika melihat Ratunya, sang belahan jiwa, menjerit bahkan mengamuk setelah mengetahuinya dari tabib istana. Seberapa keraspun sang Raja memeluk, mengecup, memberi kalimat penenang untuk sang istri, Winwin terus menangis seperti tak ada hari esok.

Hari berganti minggu, minggu akhirnya menjadi bulan. Berita mengenai kematian putra pertama mereka cepat menyebar hingga terdengar oleh sahabat lama. Raja Yuta menyebutnya pimpinan Jung.

Saat itu Pimpinan Jung datang dengan menyesal karena setelah sekian lama baru datang berkunjung di saat suasana tengah berduka seperti ini.

"Dimana Ratu Winwin?". Tanya Pimpinan yang kini masih duduk setelah mendengar keluh kesah sahabatnya itu.

"Winwinku masih terus dikamar, menangis, menyesal, dan memaki dirinya sendiri". Raut wajah tegas dan berwibawa itu bagai ditiup angin, Yuta kini hanya menunduk lantas kerap kali menatap kosong.

"Aku punya sebuah saran untukmu. Asal kau harus berjanji padaku.. Hanya satu hal".

Yuta mulai tertarik, akhirnya ada yang datang dengan solusi, bukan dengan belas kasih.

"Setelah ini, jika kau setuju..-".

Yuta mendengar seluruh saran yang Pimpinan Jung ucapkan dengan hati-hati. Yuta tau ini merupakan sebuah keajaiban yang tak seharusnya ia lewatkan. Ia benar-benar berterimakasih pada sahabatnya itu.

Pintu kamar itu terbuka, pimpinan Jung melihat sendiri betapa hancurnya isi hati Sang Ratu yang terpancar dari sorot kedua matanya. Sedangkan Yuta langsung datang memeluk sang istri membawa kabar gembira dan juga harapan baru. Sebuah awal yang akan menyebabkan kehidupan baru.

••

Pimpinan Jung merupakan sahabat Raja Yuta selama 35 tahun, mereka berdua dipertemukan oleh sang ayah mereka masing-masing. Yang berarti Raja dan Pimpinan sebelumnya.

The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang