Jaemin terus merasakan sakit kepala sedetik setelah Haechan mengabarkan bahwa Jeno sudah pergi dari depan kamarnya.
Kekuatan Jeno benar-benar sangat kuat untuk menembus pertahanan yang Jaemin buat untuk memblok setiap sinyal yang terus saja Jeno berikan. Laki-laki itu juga tidak pantang menyerah, membuat Jaemin harus meremas sprai dikamarnya dengan sangat kencang membuat beberapa bagiannya terlihat jadi kusut.
"Arghhh bagaimana ini..". Jaemin menyerah, kekuatannya seperti terkuras habis padahal hanya Jeno yang ingin membaca pikirannya. Tapi untunglah Dewa dan Dewi masih berpihak kepadanya malam itu.
Akhirnya Jeno berhenti mencoba.
•••
Selepas pertemuannya saat pesta kala itu, Jaemin benar-benar membuang semua hal tentang Jeno. Dia berfokus untuk lebih melatih kemampuannya.
[ K I S A H S E B E L U M N Y A]
Sebenarnya Raja dan Ratu pernah berbicara pada Jaemin mengenai kelahirannya kala itu, ketika usianya 10 tahun, sekitar 3 tahun yang lalu. Bahwa Jaemin terlahir sebagai anak para Dewa maupun Dewi, diberikan karena permohonan dan harapan yang besar.
Jaemin sedih, namun kesedihannya tak seberapa ketika ibunya sang Ratu menangis bahkan hingga terisak untuk memberitahukan fakta tersebut. Tapi setelah mendengar semua yang mereka korbankan Jaemin tidak menerima itu, dia selalu menganggap Raja Yuta dan Ratu winwin adalah hal berharga yang akan Jaemin jaga hingga tetes darah terakhirnya.
Beberapa minggu selepas itu, Jaemin tiba-tiba mengalami hal ganjil ketika ia tengah bermain salju dihalaman kerajaan.
Kala itu Jaemin berniat membuat boneka salju ke-limanya dihari itu, tapi sesuatu terbesit dibenaknya.
"Kenapa salju Laluna sudah tidak sedingin dahulu?". Monolognya.
Tanpa mengedarkan fakta tersebut Jaemin melanjutkan kegiatannya hingga seorang pelayan berlarian dengan terburu kearahnya.
"Astaga pangeran, kenapa yang mulia tidak memakai mantel dan juga sarung tangan? Maafkan hamba yang lalai pangeran". Ucap pelayan itu sambil membungkuk.
"Ah aku tidak apa, salju dan udara Laluna tidak sedingin itu hari ini".
Pelayan itu memandang pangeran Jaemin dengan heran, karena sesungguhnya salju Laluna selalu dingin tak pernah ada hari absen.
Keganjilan lainnya terus bermunculan seiring dengan waktu, kala itu Raja Yuta memutuskan untuk menyediakan seorang pelayan pribadi yang umurnya tak terpaut jauh dari Pangeran Jaemin dengan maksud agar mereka sekaligus bisa menjadi teman.
Akhir-akhir ini Raja jarang melihat Haechan yang selalu datang mengendap-ngendap agar tidak ketahuan oleh siapapun karena dia takut jika berita itu terdengar hingga telinga sang ayah. Karena jika itu terjadi Haechan akan dihukum teramat berat. Selama ini Raja Yuta tau, hanya saja dia membiarkan itu terjadi. Toh niat wolf muda itu untuk menemani anaknya.
Karena itu Raja mengenalkan Shotaro, sang pelayan pribadinya.
Shotaro sendiri sebenarnya merupakan seekor wolf, lebih tepatnya wolf omega. Raja Yuta menemukannya tengah menangis ketika dalam perjalanannya untuk pulang. Karena iba jadi ia membawanya ke kerajaan Laluna.
"Shotaro aku bosan...". Ucap Jaemin yang menghentikan acara membacanya di perpustakaan kerajaan kala itu.
"Apa ada sesuatu yang kau inginkan pangeran?". Tanya Shotaro dengan sopan.
"Beri tau sesuati tentang dirimu. Aku ingin lebih mengenal calon sahabatku ini". Jaemin tersenyum sambil mendekatkan tubuhnya pada Shotaro.
"Ahh itu.. Aku seorang ome-".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen
FantasyDan malam itu ratusan bintang berguguran terjatuh dari tempatnya singgah. Membuat bulan sendirian ditempatnya memuncak. Para bintang telah memilih dengan kehendak dari sang Dewi. Malam itu jelas sudah semua perdebatan yang berisik tiada akhir. San...