06

127 19 2
                                    

Selamat membaca!
Maaf kalo ada typo dan sebagainya
. . . . .
. . . .
. . .
. .
.

.

.

Beberapa hari telah berlalu.

Maniknya asik mengadah keluar sekolah, melihat burung burung mengibas sayap dan bertebangan dengan bebas. Seolah mengatakan sesuatu padanya.

Bisakah kau terbang bebas seperti kami?

Kurva bibir tercetak di wajahnya. Menjawab pertanyaan mereka dengan sebuah senyuman.

Ya. Tunggu saja. Aku pasti akan terbang bebas melampaui kalian.

Keadaan luar kelas sangat berisik, padahal jam pelajaran masih berlangsung. Apa yang membuat mereka keluar kelas dengan heboh sekali?

"Gila! Itu beneran Draken dari Touman?"

"Itu Mikey!"

"Mereka terlihat keren!

"Itu yang namanya Draken? Tinggi sekali."

"Mereka ngapain kesini?"

"Ga tau juga tuh."

'Hah. Mikey? Draken? Seriusan mereka kesini?' Batin (Name) terheran.

(Name) yang sudah di takdirkan sebagai perempuan yang memiliki keingin tahuan yang tinggi, membawa dirinya ke tempat kumpulan para makhluk yang sedang wow wow itu.

Baru saja adiratna sampai di gerombolan makhluk itu. Seorang gadis menghampiri 3 orang dengan surai yg terlihat mirip.

Tidak tau mengapa, ia merasakan suatu hal yang tidak baik akan terjadi nanti. Tetapi (Name) lebih memilih mengabaikan dan menonton saja. Tangan kanannya terangkat tinggi. Dan...

Plak!

Gadis itu menampar salah satu lelaki di sana. Mereka semua tidak terkecuali (Name) terkejut. Menarik tangan kekasihnya untuk pergi dari situ.

Dia mengatakan sesuatu, hanya saja (Name) yang jaraknya jauh tidak dapat mendengar. Lelaki jangkung menghampiri. Memegang bahu si gadis dengan raut wajah yang menyeramkan.

"Oi, apa yang kau lakukan? Pergi setelah menamparnya?"

"Haduh.. Mereka kenapa bikin ribut di sekolah orang!?" gumam (Name).

Adiratna berjalan menghampiri mereka ber 4, saat lelaki cebol dengan ikatan di atas rambutnya mulai berubah raut wajah. Adiratna mulai jengah dengan mereka. Kurang kerjaan sekali datang ke sekolah orang.

"Hoi! Bisa tidak, jangan berisik di sekolah orang?"

"Ha?"

Mereka menoleh ke adiratna. Tidak hanya mereka, bocah bocah yang sedang wow wow juga terkejut.

"A-aku hampir lupa. Di sekolah kita juga ada petinggi Touman," seru salah satu murid di sana.

"Kau benar, aku juga hampir lupa," ujar temannya.

"(Name)/(Name) san!?"

Kini giliran tangan milik adiratna yang terangkat. Berada di atas kepala lelaki cebol. Lalu, turun dengan sedikit kuat tepat di atas kepalanya.

"Aduh, (Name)!" ringis bocah itu.

"Mikey! Jangan buat keributan di sini!" tegas (Name).

"Mou (Name).. Padahal kan aku cuma bercanda.." ucapnya sambil memasang wajah memelas.

(Name) yang jijik dengan lelaki cebol itu hanya bisa menghela nafas. Tidak membalas perkataan Mikey dan berpaling menatap gadis tadi.

"Ne, Hina san, lain kali jangan asal menampar orang tanpa tau alasannya ya?"

 𝐅𝐔𝐓𝐔𝐑𝐄 ┋ 𝐓𝐎𝐊𝐑𝐄𝐕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang