Lumine dan kebohongan Sasuke

64 15 6
                                    

"K-kau benaran sudah sadar?!" kaget Amber yang sudah sepenuhnya sadar dari rasa kantuknya.

"Yah seperti yang kau lihat saat ini," ungkapku dengan senyum tipis pada gadis berambut hitam dengan baju berwarna merah itu. Dan saat aku mengatakan itu aku bisa melihat matanya sedikit mengeluarkan air mata, aku kaget akan hal itu, karena aku merasa kami tidak terlalu dekat, lalu kenapa dia menangis apa yang membuatnya begitu?

Dan hanya dalam lima detik setelahnya ia langsung memelukku dengan erat, "Syuukurlah aku senang kau masih bisa sadar! Aku benar-benar takut kalau kau sampai tak bisa sadarkan diri dalam waktu lama!" ucap Amber sembari meneteskan air mata ia tetap memelukku. Aku hanya diam karena tidak tahu harus melakukan apa, aku tidak punya pengalaman dengan wanita jadi aku binggung bagaimana mengatasinya.

"Aku hanya kelelahan saja, tak usah kau terlalu memikirkanku .... dan apakah ada sesuatu yang aku lewatkan ketika aku sedang tidak sadarkan diri dan bagaimana kondisi gadis yang aku selamatkan dari ketinggian tadi?" tanyaku pada Amber.

"Dia baik-baik saja, saat ini Jean sedang merawatnya dan bagaimana tangan kirimu apakah masih sakit?" tanya Amber lagi padaku setelah menjelaskan kondisi dari gadis yang aku bawa mendarat dengan selamat.

"Hem, meskipun masih sakit, setidaknya rasa sakitnya tidak sepedih yang sebelumnya," jawabku sembari menatap tangan kiriku yang diperban.

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu saat bertarung dengan Stromterror dan apa-apaan wujud anehmu itu?" tanya Amber penasaran akan wujudku saat menggunakan tanda kutukan Orochimaru.

Akupun membuka sedikit leher bajuku dan memperlihatkan tanda tiga tomoe di leher belakangku, "Seperti kataku, sumber kekuatanku bukan dari para Archon atau dewa, melainkan hasil kontrak dengan iblis dan tanda ini aku dapatkan dari Orochimaru iblis ular yang meminjamkan kekuatannya padaku dengan ganti suatu saat ia akan mengambil alih tubuhku," jawabku dengan santai, yah sebenarnya itu hanya karangan bodoh yang aku berikan pada mereka, karena pada dasarnya aku masih belum percaya pada siapapun, jadi aku tidak akan menceritakan hal yang sebenarnya.

"Jadi perubahan wujudmu waktu itu adalah kekuatan yang diberikan iblis?" tanya Amber dan aku hanya mengangguk sebagai jawaban, "Jadi begitu, ah iya malam ini sebaiknya kau istirahat dulu, nanti ketika kau sudah punya cukup banyak tenaga aku akan mengajakmu bertemu dengan teman-temanku, mereka semua ingin bicara denganmu, terutama seniorku Kaeya ada banyak hal yang ingin ia bicarakan. Apa kau tidak masalah?" tanya Amber padaku, seolah-olah ia khawatir padaku.

"Katakan saja pada senior dan mastermu kalau besok aku sudah bisa menemui mereka," ucapku dengan santai.

"Baiklah, kalau begitu selamat beristirahat, aku pergi dulu untuk melapor," ucap Amber sembari tersenyum dan pergi meninggalkanku.

Setelah itu aku menatap ke arah Paimon lalu aku memalingkan wajahku padanya, "Apakah kau tidak takut padaku?" tanyaku saat itu, ya aku penasaran mengenai pendapatnya mengenai wujud kutukan pemberian Orochimaru yang aku gunakan langsung di hadapannya untuk menghajarr Stromterror. Memang jika dilihat-lihat sebenarny akulah yang kalah. Namun entah bagaimana Stromterror meninggalkanku begitu saja saat kami beradu serangan. Apakah orang yang mengendalikannya memanggilnya  untuk pergi aku juga tidak mengerti.

Paimon nampak melayang mendekati wajahku dan ia menangkup wajahku dengan kedua tangan kecilnya dan membut aku dan dia saling bertatapan, "Katakan, kenapa Paimon harus takut padamu? Apakah kamu pernah menghianati atau menyakiti Paimon selama ini? Tidak yang kau lakukan selalu membantuku disaat aku kesulitan dan tersesat, kau selalu ada untukku, kau membantuku bertahan hidup. Kau membiarkan aku hidup bersamamu meskipun aku terus merepotkanmu. Jadi bagaimana bisa aku meninggakan orang sepenting dirimu dalam hidupku hanya karena satu dua hal."

Sasuke Shinobi ImpactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang