It's cuffing season
And all the girls be needin'
Need big boy
I want a big boy
Give me a big boy~
Klek!
"Ugh, sialan. Tim yang menyusahkan!"
[Name] menggerutu sepanjang jalan, ia habis saja lose streak karena mendapatkan tim yang jelek terus-menerus, daripada stress di hadapan layar komputer ia pun memutuskan untuk pergi ke luar dan mampir ke sebuah minimarket.
Ia membeli sebuah ice cream lalu memakannya sembari berjalan menuju sebuah taman. [Name] pun duduk pada sebuah ayunan, ia tidak menggerakkan ayunan tersebut, tetapi hanya duduk dan memakan es creamnya dengan langsung mengigit.
Ice cream adalah satu makanan yang [Name] makan jika ia sedang merasa sangat kesal atau stres sekalipun. Baginya itu seperti obat penenang.
Sedang asyik menikmati ice creamnya, tiba-tiba [Name] merasakan benda hangat menutupi tubuhnya dari belakang. Gadis itu pun sontak saja menoleh, dan terlihat lah seorang pria yang hanya memakai kaos kutang saja itu baru memakaikannya sebuah jaket.
"Siapa kau?"
"Apa kau kepanasan?"
"Tidak," jawab [Name] yang bingung dengan pertanyaan dari pria itu.
"Kau kedinginan?"
"Hm?"
Sontak saja [Name] menatap dirinya sendiri, ia baru menyadari bahwa ia hanya menggunakan celana pendek dan sebuah crop top tanpa lengan di musim yang sedang bersalju ini. Pantas saja banyak yang menatapnya sepanjang jalan tadi, ternyata karena ini.
Lalu pria ini menganggapnya sedang hipotermia, dimana salah satu gejalanya ialah seseorang akan merasa sangat kepanasan hingga tidak memakai apa pun yang menghangatkan dirinya.
"Aku tidak hipotermia," ucap [Name].
"Huft, syukurlah." Pria tinggi dan berbadan kekar itu terlihat sangat lega, kemudian ia berjalan dan duduk di sebelah ayunannya [Name].
[Name] hanya memperhatikan pria itu sembari memakan ice creamnya, pria itu tampak kedinginan.
"Pakai saja jaketmu, nanti malah kau yang terkena hipotermia lagi."
[Name] membuang stik ice creamnya saat sudah habis, lalu ia melepaskan jaket yang melekat pada tubuhnya dan memasangkannya pada pria itu.
"La-lalu kau?"
"Aku tidak apa-apa, aku tahan dingin."
Beberapa menit pun berlalu...
Ya, tentu saja sekarang [Name] mulai merasa kedinginan. Ia hanya bisa memeluk dirinya sendiri dan enggan menatap ke arah pria itu, 'ugh, kapan orang ini pergi sih?' gerutu [Name] dalam hati.
Tiba-tiba [Name] merasa tubuhnya diangkat, dan mendarat pada sebuah benda sedikit empuk namun cukup keras itu.
"Aku pikir sepertinya jika aku memelukmu kau tidak akan kedinginan."
[Name] duduk di atas paha milik pria asing ini, dan dipeluk menggunakan jaket pria itu tanpa melepaskan jaketnya.
"A-apa?"
"Nona kedinginan sedari tadi, jadi aku pikir ini akan menghangatkan Nona."
Emosi [Name] rasanya langsung naik, ia menarik napas bersiap untuk mengucapkan sesuatu.
"Ada banyak cara untuk menghangatkan seseorang tapi tidak seperti ini juga! Dan lagi, kau adalah orang asing! Kau bisa saja jahat!"
"Tidak, aku bukan orang yang jahat." Pria itu langsung berucap seolah sangat takut dicap sebagai penjahat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot | Lookism
ФанфикThere's 18++ but not all. All characters aged up. *Karakter milik Park Tae Joon dari manhwa Lookism.