Seongeun langsung menarik salah satu kaki [Name] hingga membuat gadis itu teriak.
Pria itu tiba-tiba saja membuka boxer nya itu dan menunjukkan miliknya yang sudah keras sedari tadi. [Name] hanya bisa menelan ludah ketika Seongeun mendekat dan mengarahkan miliknya agar masuk ke dalam milik [Name].
Baru saja masuk, Seongeun langsung menggerakkannya dengan cepat membuat [Name] mendesah dengan kencang.
"SEO, AH!"
"Yeah, use that shit to scream my name."
Gerakkannya semakin cepat hingga membuat [Name] mabuk olehnya, tangan [Name] mencoba untuk menjauhkan tubuh Seongeun sebagai pertanda agar berhenti dengan apa yang tengah dilakukan pria itu, tapi Seongeun justru menarik kedua tangannya lalu menaruhnya di atas kepala [Name] sendiri, mengambil sebuah ikat pinggang dan mengikat tangan itu kembali.
"Tidak! Le-lepaskan tanganku!"
"Berisik."
Seongeun sibuk menggerakkan pinggulnya dengan cepat, semakin membuat [Name] mendesah dengan kencang.
"Lihat, siapa jalang yang sedang kenikmatan ini huh?"
"Se-seongeun, ugh! Brengsek!"
"Kau bahkan tidak bisa berucap dengan benar, bukankah lebih baik kau mendesah saja daripada berkata kasar?"
"Ah! Cu-cukup-hngh!"
"Seo, aku ingin-"
"Keluarkan saja."
"AHH..!"
Seongeun membalikkan tubuh [Name], membuatnya menungging dengan tangan terikat yang kini berada di punggungnya.
Plak!
"Akh! S-sialan, cukup."
"Cukup?"
Plak!
"Akhh!"
[Name] menahan rasa sakit tersebut, tanpa terasa air matanya mengalir membasahi pipinya yang sudah memerah.
"Kau menggodaku seolah kuat akan konsekuensinya, bukankah ini yang kau mau?"
"Kau.. Kasar!"
Seongeun hanya tersenyum, ia mendekatkan wajahnya pada [Name] lalu memegang pipinya pada gadis itu.
"Itu lebih bagus untuk seorang gadis nakal sepertimu," ucapan Seongeun berhasil membuat [Name] cukup ketakutan. "Kau masih kuat kan?"
"A-apa?"
Seongeun menjauhkan wajahnya, ia menarik [Name] berdiri dan membawanya ke arah jendela kaca lebar yang menunjukkan lampu perkotaan dibawah sana yang tampak indah. Pria itu menempelkan tubuh [Name] ke kaca itu dan kembali memasukkan miliknya.
"Tidak, jangan seperti ini, aku... Ah, hahh... "
"Say it clearly slut, I can't understand," ucap Seongeun yang menyeringai puas melihat [Name] tampak tak berdaya.
"Seo, aku mohon... "
"Hm?"
"Shit! A-ah, wait until this done, I will slap your face!"
Mendengar itu Seongeun tertawa keras, gadis itu masih saja bertingkah seperti dia bisa membuat perlawanan saja.
"But the question is ... When will this done?"
"w-HAT? AH! AHH... I CAN'T..."
Seongeun semakin keras memaju mundurkan miliknya, [Name] bahkan dibuat meracau tidak jelas karena hentakannya. Gadis itu tampak frustasi dan kenikmatan sekaligus.
Mereka terus melakukannya hingga pagi, mencoba berbagai gaya, mungkin bisa dikatakan Seongeun lah yang mencobanya dan [Name] hanya bisa pasrah menerimanya saja.
Pagi harinya, [Name] hanya bisa berdiam di kasur, tubuhnya terlalu letih untuk sekadar menjalani kegiatan sederhana saja.
"Last night, it was good honey," ucap Seongeun yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya saja. Pria itu berjalan dan duduk di pinggir ranjang.
"Diam."
Seongeun hanya terkekeh kecil, "kau kuat sekali, bukankah ini yang pertama bagimu?"
[Name] hanya menatapnya dengan tajam, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Jadi, lain kali... Kau mau melakukannya lagi kan?"
END
Note :
Maaf gak panjang dan mungkin terkesan buru-buru, tapi udh lama banget gak update:((
Anyway boleh minta bantu doa? Doain aku lolos SNBT tahun ini, pusing belum dapet kampus juga sampe skrng😮💨
Jadi inilah alasan kenapa aku baru update setelah sekian lama, karena belajar untuk SNBT, meski gak rutin-rutin amat tpi kayak ada yang ngeganjel aja gitu kalau mau ngelakuin yang lain.
Yang bingung dengan umurku, yang pasti umurku diatas 18 tahun, silakan menebak~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Real question :
Seo emng gak sesak gitu ya kalau pake baju pasti yang ngepas banget, atau emng hobi doi pamer tubuhnya🤔🤔
