Park Jonggun - Ramyeon

9.5K 497 33
                                    

Warning!

18++

I recommend you to listen

Enjoy!


"Jadi... Ada apa?"

[Name] mendudukkan dirinya pada sebuah sofa tunggal, menatap pria bertato yang sedang merokok dan mengenakan kacamata hitam.

"Kau tidak kerja?"

"Ayolah, Gun. Kau menanyakan hal itu seolah kau tidak pernah memanggilku di jam segini."

[Name] berdecak kesal, Jonggun sering sekali memanggilnya saat tengah malam. Seperti saat ini, jam sudah menunjukkan pukul 03:18 pagi, dan pria itu tiba-tiba menelpon [Name] meminta agar gadis itu kemari.

Jonggun tahu betul bahwa disaat jam seperti ini, [Name] tentu saja tidak bekerja. Palingan gadis itu sedang membaca cerita di ponselnya dengan lampu kamar yang dimatikan.

"Tidak ada, aku hanya bosan."

Itu bukan hal baru bagi [Name], gadis itu sudah sering sekali mendengarnya dan bodohnya mengapa ia masih bertanya. Kakinya kini beranjak pergi menuju sebuah lemari es dua pintu.

"Kau habis mengambil bagian dari Ilhae ya?" tanya [Name] sembari mengambil sebungkus es krim rasa vanilla dan membukanya.

"Hm, begitulah."

"Sesekali ajak aku ke Ilhae!"

"Untuk apa?"

"Aku penasaran tentang crew satu itu," jawab [Name] yang memakan es krim nya dan kembali duduk pada sofa.

"[Name]... "

"Iya?"

"Tidak jadi."

[Name] hanya mengedikkan bahunya tak peduli dan melanjutkan memakan es krimnya.

"[Name]-"

"Kau kenapa sih, Gun?"

Lama-lama gadis itu kesal juga, tumben sekali pria di hadapannya bermain-main seperti ini.

"Pulanglah."

Tangannya berhenti dan menatap kesal sekaligus bingung ke arah Jonggun.

"Kau bercanda ya? Kau baru saja memanggilku!"

Jonggun melepaskan kacamatanya dan mematikan rokok yang ia hisap sedari tadi, dan berjalan ke arah gadis itu.

"Kau kesal karena aku memakan es krimmu? Akan aku bayar!"

"Pulang."

[Name] mendelik kesal, ia berdiri dan menatap pria di hadapannya dengan lekat. "Ada apa denganmu, Gun?"

Pria itu hanya diam membalas tatapan gadis yang hanya setinggi ketiaknya. Lalu gerakan selanjutnya membuat [Name] terkejut, Jonggun memeluknya. Hingga ia dapat merasakan napas berat dari pria itu.

'Apa hari ini buruk baginya?'

[Name] hanya diam, ia mencoba memaklumi. Mungkin temannya kini sedang butuh pelukan, karena itu kini tangan gadis itu ikut memeluk punggung Jonggun dan mengusapnya.

Oneshot | LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang