Okay, let's pretend Hyungseok rich, kerja di kantor dan sudah menikah. Backgroundnya benar-benar gak sama dengan di Lookism ya.
Coba komentar lagu apa yang kira-kira cocok sama oneshot kali ini, aku bingung.
*****
*[Name] pov's.
"Bagaimana jika sekarang kita melakukannya?"
Aku mematung, terkejut mendengar hal tersebut keluar dari mulut Hyungseok. Pasalnya, keadaan kami saat ini ialah aku dan dia sedang berdiri cukup dekat, aku sedang melepaskan dasi dari kemejanya dan dia hanya menunggu seperti biasa.
Pernyataan Hyungseok dengan senyuman miringnya membuatku diam tak berkutik untuk sesaat. Tentu saja aku tahu apa yang dia maksud.
Tidak, aku belum siap.
"A-aku belum siap."
Aku semakin berjalan mundur saat Hyungseok semakin mendekat, hingga tak bisa lagi mundur karna sudah mentok dan sofa berada belakangku.
Hyungseok tiba-tiba mendorongku hingga aku kini terduduk tapi dengan cepat ia mengubah posisiku menjadi tidur di sofa ini.
Dapat aku lihat bagaimana senyuman miringnya dan tangannya yang membuka paksa dasi lalu melemparkannya entah kemana, sebelum akhirnya mendekat kepadaku menenggelamkan wajahnya di ceruk leherku lalu menghirupnya seolah menghirup sebuah bunga.
Aku yang tadinya hanya dapat mematung kini tersadar dan mendorong dadanya agar menjauh dariku, ternyata ia tak siap dengan pemberontakanku hingga terjatuh di lantai, dan aku bisa berdiri untuk kabur.
Sialnya Hyungseok berhasil memegang kaki kananku, dengan cepat aku mengambil bantal sofa dan menimpukkannya dengan keras ke wajahnya yang seketika membuat pegangannya pada kakiku terlepas.
Aku segera berlari dengan cepat ke lantai 2, berniat untuk pergi ke kamar lalu mengunci kamar, hingga saat aku masuk ke kamar dan baru saja akan menutup pintu aku terkejut melihat Hyungseok yang sudah hendak masuk tetapi tidak bisa karna aku sudah terlebih dahulu menutup pintu kamar lalu menguncinya.
Tok tok tok!
"[Name] buka!"
Tok tok tok!
Aku berusaha untuk mengabaikan suara itu, meski sudah berada di kamar dan merasa aman tetap saja jantungku berdetak kencang. Aku tahu jika tak ada salahnya Hyungseok meminta hal tersebut tapi aku belum siap. Aku bisa stres jika aku benar-benar hamil di usia yang terbilang masih muda ini, bahkan memikirkannya saja aku pusing.
"Malam ini kau tidur diluar kamar dulu ya," ucapku dengan suara keras agar dia yang sedari tadi mengetuk-ngetuk pintu mendengarnya.
Tok tok tok!
"Tidak!"
"[Name] bukaaa! Ini kan kamarku jugaa."
Jujur aku benar-benar takut sekarang, aku putuskan untuk berjalan ke kasur dan mungkin akan mencoba tidur, meski tahu pasti aku kesulitan tidur.
Aku menaiki ranjang, lalu menarik selimut dan memejamkan mataku, mencoba tidur.
Hingga akhirnya aku tak lagi mendengar ketukan di pintu kamar dan suara Hyungseok yang meminta untuk membukanya.
Apa dia sudah pergi?
Tidak-tidak, tidak perlu mengeceknya sekarang nanti saja dipagi hari.
Tak butuh waktu lama setelah merasa jika hatiku cukup tenang, aku pun tertidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot | Lookism
FanfictionThere's 18++ but not all. All characters aged up. *Karakter milik Park Tae Joon dari manhwa Lookism.