01 - Semua Itu Bermula

2.9K 43 9
                                    

--

--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--

Lombok—sebuah pulau di jajaran kepulauan Nusa Tenggara Barat. Pulau kecil dengan suasana surga tropis, hamparan pantai dengan laut biru nan jernih. Salah satu tempat di tanah air tercinta kami yang apik dengan segala kesederhanaannya. Selain menjadi destinasi favorit domestik, juga menjadi destinasi wisata favorit turis dari mancanegara. Tidak kalah saing pamornya dari pulau Bali yang bersebelahan persis dengannya yang juga sudah sangat dikenal sebagai destinasi wisata di Indonesia yang sangat terkenal di seluruh dunia.

Akan tetapi apa yang akan kulakukan di tempat ini bukan lah untuk berlibur dan berfoya ceria seperti para pelancong-pelancong yang datang kemari. Justru aku datang kemari dengan modal di kantong yang sangat teramat pas-pasan. Aku kemari, untuk mengadu nasib.


* * *


Inilah secarik kisahku, Reviano Tamara, cukup panggil namaku Revi, namaku terdengar ambigu tapi aku adalah seorang lelaki, sekarang usiaku 22 tahun.

Sebelum semua kejadian ini bermula, kala itu usiaku masih 19 tahun. Awalnya kehidupan kami semua baik-baik saja, aku punya papa, punya mama, dan sebuah rumah sederhana yang menjadi tempat tinggal kami. Kehidupan sewajarnya sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia.

Ketika mendengar kabar papa naik jabatan, betapa bersyukur dan bahagianya kami. Apalagi, akhirnya aku bisa masuk berkuliah di kampus dan jurusan studi yang menjadi impianku selama ini. Akan tetapi ... ternyata aku harus belajar tentang kenyataan hidup, bahwa tidak semua hal di dunia ini berjalan baik seperti yang kubayangkan selama ini.

Tiba-tiba suatu hari ...,

"Revi ... mama sama papa akan segera bercerai. Nanti kamu ikut tinggal sama mama." begitulah ucapan mama kepadaku.

Sementara papa hanya berkata, "ini urusan orang dewasa, papa dan mama harus melakukan ini, nanti juga kamu akan mengerti."

Shcok? Terpukul? Speechless? Entah kata-kata macam apa yang bisa menggambarkan perasaanku saat itu.


Ternyata belakangan aku pun mengetahui kalau papa pergi bersama wanita yang selama ini menjadi selingkuhannya. Terutama setelah papa naik jabatan di kantor, perselingkuhan itu semakin menjadi.

Sebelumnya—mama dan aku—kami benar-benar tidak pernah mengetahui perselingkuhan tersebut. Dan bahkan papa sama sekali tidak terlihat seperti orang yang berselingkuh atau menyembunyikan sesuatu. Walaupun mama sempat beberapa kali merasakan yang namanya 'feeling wanita', tapi mama tetap memegang kepercayaannya pada papa dan pada rumah tangganya.

Hingga pada akhirnya skandal busuk itu terbongkar dengan sendirinya. Berbagai jejak digital bocor dari laptop papa yang tertinggal di rumah dalam keadaan menyala. Memang benar-benar, kebusukan seperti apapun juga, meski ditutupi suatu hari baunya juga akan tercium. Aku benar-benar tak menyangka, selama ini papa tidak jujur kepada kami.

Memori Pantai BatulayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang