Jantungku berdegup-degup. Ada sesuatu yang terasa empuk dan hangat menempel di punggungku. Namun tentu saja diriku sebagai lelaki normal, aku masih seperti halnya orang awam yang menganggap waria itu tetap saja masih berjenis kelamin sama denganku. Apapun yang ada di bawah sana, pastilah sama dengan milikku.
Akan tetapi walau bagaimanapun juga, aku berusaha untuk tidak menyinggung perasaan Riris.
"Ris ... kenapa?" tanyaku.
Riris membalik tubuhku dan kini kami pun jadi saling berhadapan. Dada Riris yang empuk itu menempel dengan dadaku, tubuh mungilnya yang lebih pendek dariku gelendotan dengan lengannya yang melingkari bahuku kemudian merangkulku dengan erat.
"Peluk aku donk Rev." ucapnya pelan.
Jantungku dag-dig-dug, aku tau yang di hadapanku persis ini bukanlah lawan jenisku, tapi sama sekali aku tidak merasa sedang berpelukan dengan sesama cowok. Rasa nyaman berpelukan dengan Riris justru benar-benar membuatku merasa berada dalam pelukan lawan jenis. Tubuh Riris benar-benar hangat layaknya wanita, empuk, wangi, dan membuatku sangat nyaman. Aku merasakan sepasang tonjolan kenyal-kenyal di dadanya yang menempel empuk dengan dadaku.
Sebagai cowok normal tentu saja aku dapat merasakan perbedaan pelukan dengan tubuh cowok dan cewek. Berpelukan dengan cowok pastilah akan terasa dingin, macho dan jantan. Berpelukan sesama cowok sebentar saja akan sudah terasa aneh. Buatku yang seorang cowok normal, tidak ada yang namanya pelukan cowok itu hangat. Hanya para GAY yang berkata demikian. Nah, apalagi kalau ada bumbu erotis, pelukan cowok akan jadi sangat amat menjijikan sekali.
Tetapi, perasaan yang kurasakan sekarang ini jelas seperti aku sedang berada di dekat lawan jenisku. Nyaman, empuk dan hangat. Dan juga harum wangy tubuh yang sangat menyenangkan sekaligus menenangkan.
Jujur saja saat ini diriku rasanya campur aduk antara gugup, canggung dan bingung, entah apa yang harus kulakukan.
Aku ingin melepaskan pelukan Riris secara perlahan agar dia tidak tersinggung, namun apa yang terjadi—aku seperti kehilangan akal sehatku sepersekian detik. Ketika Riris membelai pipiku sembari menatapku dalam-dalam, dan segalanya terjadi dengan cepat. Riris maju dan ... mencium bibirku?
Aku pun terdiam dan membeku, karena itu adalah ciuman pertamaku. Astaga ... ciuman pertamaku. Direbut begitu saja ... di sebuah kamar kosan ... di samping washatfel cucian piring. Aku yang merasa polos ini benar-benar tidak pernah menyangka, ciuman pertamaku ... kudapatkan dari seseorang yang notabene bukan pacar, bukan pula gebetan. Kejutan yang tak pernah kuduga dalam seumur hidupku.
Riris terus memancing dengan mengulum bibirku. Kulihat matanya yang terpejam ketika dia menyelipkan bibirnya di antara bibirku. Pagutan bibirnya terasa begitu lembut dan semakin basah. Semakin lama ciuman itu malah membuatku hanyut terbawa suasana, mataku terpejam dengan sendirinya dan aku mulai membalas pagutan bibir Riris. Ciuman hangat itu pun berubah menjadi cipokan-cipokan yang berbunyi decap-decup penuh gairah.
Kurasakan nafas Riris semakin memburu, dia menarik dan mengajakku ke atas kasurnya, padahal pintu kosan masih setengah terbuka, aku agak takut kalau ada orang lewat tapi Riris santai-santai saja.
Sebenarnya di tempat ini memang sudah biasa dengan orang yang pacar-pacaran, banyak yang terang-terangan membawa pacarnya main di kosannya dan itu sudah bukan lagi jadi rahasia di antara para tetangga. Tembok-tembok di sini punya telinga yang sudah biasa mendengar desahan. Bli Made sendiri selaku pemilik kos tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut—yang penting—selama tidak ada yang berbuat keributan apalagi bertindak kekerasan, dan yang pasti sangat dilarang yaitu untuk memakai narkoba jenis apapun.
Posisiku rebah di bawah tubuh Riris yang menduduki pahaku. Jantungku berdegup tidak karuan dan wajahku juga sudah terasa panas bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori Pantai Batulayar
Ficção AdolescentePERINGATAN KONTEN: DEWASA --------------------------------------- Sebuah kisah drama kehidupan yang berlatar di sebuah daerah pinggir pantai yang terkenal dengan sebutan Pantai Batulayar. Revi, seorang anak muda putus kuliah yang memutuskan untuk m...