Chap 06 ;; Hopeless

701 59 19
                                    

P : halo, sebelum baca mohon bantuan nya untuk FOLLOW AKUN INI YA!! THANKS!! =^•^=

________________________________________________________

nanon pergi kesekolah seperti biasa, pada istirahat kedua dia berpapasan dengan ohm "hey non" dia dtang mendekati nanon dan merangkul nya di pinggang, menuntun dia ke ujung kelas dan berbisik pelan "you okay?"nanon mengangguk pelan sambil menatap ohm dengan tatapan kosong nan bingung, ohm yang melihat mukaimut nanon tertawa pela dan mencubit pipinya.

seperti hari biasa mereka melewati sekolah. pada saat pulang sekolah nanon mencari ohm, dia berpikir untuk pulang bersama ohm, namun ketika sampai di parkiran. "kata na kamu mau main sama aku hari ini?! ohm mah gitu!!" dengan nada manja, lelaki bernama jo bergelantungan di tangan ohm sambil memberikan ekspresi menjijikan.

nanon berhenti mendekati dan mencari tempat sembunyi di dekat pos satpam. "heyy jojo, hari ini ohm ga ada waktu, mau pergi sama temen, maaf ya ohm lupaa" ohm menjawab jo sambil mengelus kepala nya dengan manja, "kalau gitu besok yaa?" jo menggerutu. "gak!! ohm main sama aku besok!!" terik satu perempuan cantik yang berad di belakang motor ohm "lah lu kan udah hari ini babi" "ohmmm liat dia!!" "ahahaa udh jan berantem, besok kita bareng, dah ya jo, kita duluan" lalu ohm pergi dengan perempuan itu tanpa menyadari keberadan nanon.

nanon datang mendekati jo lalu bertanya kepadanya "lu siapanya ohm?" jo dengan gampang menjawab "fwb" senyuman manis di bibir jo terukir jelas se akan akan dia sangat bangga bahwa dia adalah fwb milik ohm. nanon terkejut, ternyata dia bukan yang pertama ataupun satu satu nya. hah... memang nya apa yang dia harapkan pada sang ohm setelah dia mempergunakan perasaan ohm? tapi dia tak tahan, rasanya ingin mati.

tiga hari berlalu, ohm dan nanon saling menemui seminggu dua kali di hotel yang sama.

suatu hari dia ruman nanon... 
"Gua gatau harus apa.. no i don't want this" dia nangis tersedu sedu dan sama sekali tidak bisa melakukan apa pun, dia melihat sebuah pisau di dapur, dia mengambil pisau itu dan mencgunci dirinya di kamar. Sambil memegang pisau itu, dia gemetar dan menangis, dia tidak memiliki siapa siapa. Ibu nya tidak peduli, ayah nya tidak peduli. Bahkan semua temannya berteman dengan nya hanya karena dia kaya dan pintar, ya dia tau itu, namun ketika dia bertemu orang yang benar benar bersama nya karena menginginkan dirinya, dia malah menghancurkan kesempatan brilian itu.

Sekarang dia tidak ada siapa siapa, tidak ada yang menginginkan dia, tidak ada yang menemani dia menjalani jalan gelap ini.

Dia perlahan mengambil pisau dapur yang ada di tangan nya dan memotong pergelangan tangannya hingga darah bermuncratan dimana mana. Dia sudah tak bisa mengingat rasa sakit itu dan pingsan karena kehabisan darah di badan nya.

Satu jam kemudia mae tu (maid) datang ke kamar nya untuk memberikan makan malam, namun sama sekali tidak ada respon dari kamar nanon, mae tu langsung memanggil satpam dan meminta nya mendobrak kamar nanon, nanon langsung di larikan ke rumah sakit, ayah dan ibu nya datang secepat mungkin dan meninggalkan kerjaan mereka, pas mereka sampai, nanon sedang tidak sadarkan diri.

Beberapa jam kemudian nanon menghadapi keadaan keritis dimana dia kesakitan namun sadar, saran dokter adalah untuk tidak di bius, karena bisa berdampak koma lama. Pada akhirnya nanon merasakan semua rasa sakit di badan dia dan selang yang ada di hidung dia. Dia tidak sanggup membuka mata nya dan hanya menyebut nama sesorang. "Ohmm HAHHHH OHMMM" dia berteriak sambil terisak lalu membuka matanya karena ibu nya menggoyangkan badannya keras "hah ... Hah... Ohm.." terlihat mata nya sangat membengkak "nanon sayang.. kamu kenapa begitu??!! Kamu tau gak mama papa khawatir??!!" Ibu nya berteriak sambil menangis histeris "kecilin suara kalian, ini rumah sakit" ayah nanon mendekati anaknya lalu menampar nya.

'PLAK!' "dasar gatau berterima kasih, kerjaan kamu cuman belajar dan gini kamu membayar balik keringat saya untuk menyekolahkan kamu dan memberi kamu kehidupan yang enak, hah?" Ayah nya murka dan menampar nya lagi 'PLAK!' "dasar anak bangsat, kamu beli jalang saya ga peduli. Saya cuman perlu nilai kamu nyampe tuntas doang! Gausah bagus2, itu aja kamu gabisa kasih ke saya? Emang se susah apa hidup kamu? Hah? Jawab saya nanon korapat kirdpan"

"Ohm.." nanon tidak bisa mendengarkan perkataan orang tua dia sekarang.. dia hanya bisa memikirkan ohm "ohm dimana mah? Dia datang gak? Mah? Pah?" Nanon dengan muka menyedihkannya dan badan yang bergemetar menatap ayah dan ibu nya

"Hah ..." Ayah nya mengehela nafas "ohm pawat? Karna dia kamu seperti ini hah?" Nanon tak bisa menjawab, dia hanya menunduk "dasar jalang. Setiap hari menghabiskan uang saya membeli wanita, ternyata kamu seperti ini karena seorang lelaki hah? DASAR BANGSAT KEPARAT, ANAK ANJING KAMU, BAJINGAN HOMO" ayah nya menonjok nanon sampai selang pernafasan nya lepas, nanon terbaring lemah hampir kehilangan kesadaran lagi, namun ibu nya nanon menghentikan ayah nanon dan membawa ayah nanon keluar.

Langsung suster datang untuk mengecek bekas tonjokan dan memperbaiki selang nanon, setelah itu nanon hanya terbaring tanpa mau makan selama seharian. Dia bahkan tak menyentuh makanan ataupun obat dia, dia hanya menelan air liur seharian.

Di sisi lain.. ayah nanon sedang berjalan menuju kediaman keluarga chittswangdee untuk menemui ohm. Saat sampai, 'ding dong' seorang pembantu membukakan pagar depan rumah dan bertanya "ingin bertemu siapa ya pak?" Setelah di lihat benar benar, kaesong ( satpam rumah ) berkata "ah bapak kirdpan, ada perlu apa?" "Saya mau bertemu dengan ohm pawat" "baik, silahkan masuk terlebih dahulu" ayah nanon jalan masuk dan duduk di sofa rumah menunggu ohm, ohm turun dari tangga, terkejut melihat ayah nanon yang ada di rumah nya

Ayah nanon sedang duduk bersama ibu nya di ruang tamu sambil berbasa basi, dia datang dan menyapa "sawadikap, nama saya ohm pawat. Ada perlu apa mencari saya?" "Ehh ohmm kamu ga inget om Korn? Ayah nya nanon" "ahh iya, ada perlu apa om?" "Saya perlu bicara sama kamu tentang keadaan putra saya" ayah nanon dengan serius berbicara dan menatap ohm intens.

"Eh ai korn, ohm ga bikin masalah kan?" "Gak, tidak ada, hanya saja dia sepertinya ada masalah dengan anak saya, biasalah pertemanan" "oh yaudah saya bikin teh aja dulu ya, ohm temani om korn ya" "kub mae" ohm duduk berhadapan dengan ayah nanon.

"Jauhi nanon" ohm menatap bingung "maksud om apa ya?" "Saya tau kalian ada hubungan lain, selain teman sekolah" ohm hanya mengangguk pelan, "nanon berada di rumah sakit" "hah? Kenapa om? Nanon kenapa?" Ohm yang panik langsung bertanya dan di jawab oleh ayahnya nanon "dia memotong pergelangan tangannya dan menangisi kamu, saya gatau kalian ada masalah apa, tapi ini dampak yang sangat buruk pada nanon" terjeda sebentar omongan ayah nanon dan.. "kalau kamu ingin serius dengannya, maka jangan sakiti anak saya. Bila kamu hanya bermain, maka tinggalkan anak saya" ohm mengangguk.

"Akan segera saya tinggalkan" ayah nanon terkejut dan menatap ohm.. sungguh tatapan yang dingin.. menyeramkan dan bisa dibilang seperti pembunuh yang sudah terbiasa membunuh, jadi pada akhirnya bila menyingkirkan satu orang lagi.. tidak masalah.

"Baik om, saya tinggalkan dulu, ibu saya sudah selesai membuat teh. Nikmati kunjungannya" ekspresi ohm berubah menjadi senyum manis. Ternyata selama ini ayah nanon sedang merekam jawaban ohm pada saat ohm bilang dia akan meninggalkan nanon.. tapi tak di sangka, yang di maksud meninggalkan nanon bukan hanya menjauh di sekolah, namun lebih jauh lagi, bukan hanya sekedar menjauh.. ohm benar benar berniat meninggalkan.. benar benar meninggalkan.

__________________________________________________________

P : okey ini dulu untuk hari ini, aku ngerasa keknya aku mau stop nulis cerita ini.. soalnya pembaca juga menurun.. apa mungkin udah ga seru or jalan cerita nya mulai aneh?

Aku nemu tema lain sih untuk ohmnon, tapi ga yakin juga bakal bagus, bingung banget

Tolong kasih pendapat kalian dong!! 

Regrets [ ohmnon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang