Bab 6 : Mochi (END)

28.5K 116 13
                                    

Catatan Author sableng :
Hai hai silent rider-ku yang baca sambil jarinya ke mana-mana. Aku hanya mau kasih tau, ini bab terakhir. Alias end! Jadi nikmati ending cerita ini dengan bugiiiill!!! Hahahaha. Becanda!

Warning yang telat : 21+ (explicit story)
*****************+++***********++++*****



Mochi membolak-balik tubuhnya. Ia merasa jenuh di kamar. Ia hanya bisa melihat dari cctv layar tv besar kamarnya Cherry. Semua kegilaan di ruang tengah, Mochi tahu semua. Ia hanya mampu menahan hasratnya, seandainya ia berada di tengah-tengah mereka mungkin segalanya bakalan berbeda. Cherry melarangnya karena tubuhnya hanya boleh dilihat Cherry.
"Padahal bugil bareng itu jauh lebih menyenangkan daripada sendirian. Cherry mau asyik sendiri. Huh!!"
Mochi membereskan tisu yang berserakan di sampingnya. Ia menghabiskan waktu dengan masturbasi, dan berkali-kali ia squit. Untung Cherry sudah menyiapkan hal itu.
"Awas! Selesai ultahnya aku minta jatah!!" Sungut Mochi. Gadis bugil itu lantas mengusap vaginanya lalu mendesah penuh gairah.
****
Puspa tak berdaya. Wajahnya yang cantik dan tegas itu seperti tak mampu menahan rasa malunya. Pasalnya ia diikat terbalik, tangan diikat dua-duanya di belakang leher, sedangkan pahanya dibuat terbuka lebar sehingga menampilkan klitorisnya yang menggemaskan dan berwarna pink.
"Aku boleh jilat vaginanya, Cherry?" Tanya Ela. Ela masih terangsang hebat atas perlakuan Ajeng baru saja. Belum kuiyakan Ela sudah menjilati vagina Puspa dengan nafsu.

Sssssluuurrphh!!!
Mmmcchh ssslluurph!!

"Aaahh mmhh aaaah oohh!!! Ssshh." Puspa menutup matanya saat vaginanya dijilati penuh kegilaan oleh Ela. Gadis imut itu sepertinya tidak membiarkan Puspa menahan nafsunya.
Tiba-tiba vagina Puspa dibuka lebar oleh Ela, lalu tanpa pikir panjang ia mengulum klitoris Puspa dan menghisapnya kuat-kuat.

Sssrtruutttthh!!

"Aaaaaaahhhh ssshhh ooohh aaahh aaassshhh aaaa!!!"

Ssssrrruttthh!!!

"Elaaaah sayaangghh!! Terussshh aah aahhaahhh!!" Puspa meracu tak karuan. Ia kini hilang malunya. Semua mata tertuju padanyam, namun wajahnya seakan menantang kami untuk menikmati pertunjukannya.

Ela lantas menarik tubuh Puspa yang kami gantung terbalik. Ela mendorong perlahan kepala Puspa menuju arah vaginanya. Puspa paham maksud Ela, setelah wajah Puspa sejajar dengan vagina Ela, gadis imut itu membuka pahanya, dan membimbing wajah Puspa untuk menjilati vagina Ela.

Ssslluurrphhh!!!

"Aaaahhh sssh!! Ohh enak bangettthh!!" Ela mendesah. Lantas gadis itu membalasnya dengan menjilati vagina Puspa. Akhirnya kami melihat dua gadis cantik saling menjilati vagina.

'Ahh kampret! Mana terangsang lagi.' Gumanku dalam hati. Seketika aku ingat Mochi di kamarku, kira-kira dia sedang apa ya? Aku jadi rindu berat dengannya.

Saat semuanya terpaku dengan permainan Puspa dan Ela, diam-diam aku menuju kamarku. Aku hendak mengintip Mochi, namun tiba-tiba aku ditepuk oleh seseorang. Aku lantas menoleh, dan saat menoleh itu Jasmine.

"Eh Jasmine. Ada apa?" Aku sedikit takjub, untung saja aku belum membuka pintu kamarku. Gadis cantik bermata sayu di hadapanku ini membisikkan sesuatu.
"Cherry, kau tau kan aku punya dendam pribadi dengan Puspa. Bahkan hampir semua orang di sini sangat membenci Puspa."
Aku terdiam berpikir. Seketika bayangan Jasmine terbaring lemah di rumah sakit waktu kami smp. Selain luka fisik ia juga mengalami luka psikis. Aku dan Mochi saat itu menangis melihat keadaan Jasmine yang nyaris meregang nyawa. Jika penanganan terlambat mungkin saat ini Jasmine tidak berada di sini.
"Aku takkan pernah melupakan peristiwa itu, Cherry. Dia menjebakku di kumpulan geng motor, hanya gara-gara aku saat itu dekat dengan Kevin." Aku lihat di sudut matanya ada air mata. Jemarinya seketika kugenggam. Tubuhnya gemetaran menahan marah. Aku ingat cerita Jasmine, bahwa Puspa mengajak bertemu. Namun saat Jasmine sedang menunggu tiba-tiba geng motor datang, ia diseret dan diculik. Saat sadar ia sudah berada di pabrik kosong, ia telanjang bulat dan orang-orang mempekosanya bergiliran. Hal yang membuatnya sakit sesakit sakitnya ada Puspa di sana dan menertawakan kondisinya dan merekamnya dengan kamera. Jasmine menjadi budak seks selama beberapa hari, dan akhirnya ditinggalkan di gudang kosong itu sampai ditemukan warga.
Belum hilang rasa traumanya Puspa datang dengan ancaman akan ia sebar video perkosaannya, dan ia akan hancurkan bisnis orangtua Jasmine karena orangtua Puspa memiliki pengaruh besar di kota ini.
Aku menatap Jasmine. Tubuhnya yang indah ini ia dapatkan saat terapi pemulihan dari rasa perlakuan kejam seorang Puspa. Ia menjalani banyak pengobatan dan terapi, operasi serta pemulihan yang tidak murah. Orangtuanya berusaha mati-matian memperbaiki tubuhnya yang rusak. Hanya itu yang bisa mereka lakukan pada Jasmine dengan mempercantik kembali putrinya secara penampilan, namun tak dapat mengembalikkan hati dan masa depannya yang telah terenggut secara paksa. Jasmine sangat paham jika harus menempuh jalur hukum, membuat ia dan orangtuanya siap dihancurkan oleh tirani yang dibangun turun temurun oleh keluarga besar Puspa.

Naked BirthdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang