Bag ( 1 )

9 4 0
                                    


Matahari terbit lalu menyinari sela - sela ruangan yang ada di kamar Ryna, gadis itu telah bangun dari 2jam yang lalu. Hari ini adalah hari senin seperti biasa dia akan kesekolah hari ini, dia pun turun ke bawah untuk bergegas pergi karna jam sudah menunjukkan pukul 6:25

"pagi mah, pah" sapa Ryna kepada kedua orng tuany smbil tersenyum
, dan seperti biasa mereka tidak pernah menjawab sapaan Ryna.

"Heh gadis bodoh!!, dengar kan perkataan saya baik - baik, ujian kenaikan kelas saya mau nilai kamu yang paling tinggi di sekolah saya tidak mau nilai kamu ada yang mendapatkan angka delapan, jika kamu tidak menuruti perkataan saya, saya tidak segan - segan untuk menyiksa kamu! Camkan itu! " ucap ayah Ryna, Rendi. Ryna pun hanya mendengar kan nya dia sudah tidak aneh dengan ayah nya yang selalu menuntut dia untuk menjadi apa yang ia mau.

Ryna pun pergi ke bagasi dan mengambil motor sport nya, lalu mengendarai nya, 15 menit perjalanan dia sudah sampai di sekolah namun gerbang ny sudah di tutup.

Ryna pun pergi ke pintu belakang untuk memanjat dinding yang tidak terlalu tinggi, jika dia meminta di buka kan gerbang nya itu akan percuma saja. satpam gendut itu tidak akan membuka gerbang tersebut.

"Heh Ryna lo ngapian di sini!" ucap sabat Ryna, Johan putra afgara atau sering di sapa Johan, Ryna langsung menengok Johan yang berada di bawah nya dan dia pun langsung loncat ke bawah.

"nyolong" ucap Ryna santai lalu melangkah pergi meninggalkan Johan sendiri di sana, Johan yang melihat Ryna melangkah pergi meninggalkan nya langsung mengekori dari belakang.

"elah gue nanya bener - bener juga lo" jawab Johan terus mengikuti Ryna, Ryna yang mendengar itu pun hanya mengangkat pundak nya acuh.

Ryna dan johan melewati koridor sekolah yang sepi, jelas saja sepi semua siswa sekarang masih mengikuti upaca bendera tidak seperti mereka berdua yang datang terlambat lalu membolos upacara bendera.

Selesai upacara bendera semua siswa kini telah masuk ke dalam kelasnya masing - masing
"Oy Ryna kok tadi gue gak liat lo sama Johan di lapangan" tanya salah satu sahabat Ryna, Ano.

''bolos" ucap Ryna santai lalu menidurkan kepalanya di meja dan memejamkan matanya.

Geano pramaditia atau sering di sapa Ano, ia sudah tidak aneh melihat Ryna yang seperti itu, karna itu sudah kebiasaan Ryna sebelum guru datang dia akan tidur di kelas sebentar. Walaupun Ryna seperti itu tetapi Ryna adalah murid kebanggaan di sekolahnya karna dia adalah Siswi yang pintar dan sering memenangkan olimpiade matematika dan ipa.

"Ry lo di tampar lagi sama nyokap lo?" tanya Ano kepada Ryna karna melihat sudut bibirny yang terluka

"hm" jawab Ryna yang masih setia pada posisinya, tidak lama bu tia datang.

"selamat pagi anak-anak" ucap bu tia smbil meletakkan buku - buku bertuliskan sejarah.

"PAGI BUU" ucap semua siswa yang berada di kelas termasuk Ryna.

Kini Ryna, Ano, dan Johan tengah mengikuti pelajaran bu tia yaitu pelajaran sejarah dimana pelajaran itu sangat di benci oleh mereka bertiga karna 'membosankan'.

"Nono gabut njirr bolos kuyy ke kantin" ajak Johan kepada Ano, Johan biasanya memanggil Ano dengan sebutan 'Nono' karna lebih cocok katanya.

"sempet - sempet nya lo gabut padahal masi jam pelajaran gini'' jawab Ano kepada Johan

"Yaudah kalo gak mau gue aja sendiri yang bolos" kata Johan kepada Ano, lalu ia bangun dari duduk nya tapi sebelum Johan pergi kedepan dia sudah di tahan dluan oleh Ano.

"tunggu asw gue ikut" jawab Ano sambil menarik tangan Johan, lalu mereka berdua bangun dan meminta izin kepada Guru.

"Bu tia yang cantik, saya sama Nono izin ke kamar mandi ya bu" ucap Johan kepada bu tia lalu tersenyum pe*psoden.

𝚅𝚎𝚎𝚛𝚢𝚗𝚊 ☠ (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang