Keigar

686 93 81
                                        

Haloo, di chapter ini memang di khusus kan untuk penumpang kapal Keigar, tapi terselip sedikit Keinik, jadi nikmati saja.

----------

Keivel Achalendra, adalah sesosok pemuda yang mengaku homo, dan menggemparkan seisi kelas IPS 5, kala itu. Kehadirannya yang terkesan aneh, tidak luput dari perhatian Niki, salah satu manusia dengan kegemaran anti mainstream dan wadidaw.

"Keii, tipe lu kek gimana sih?"

Spontan menoleh, pemuda dengan wajah sumringah itu menyerengit, mencoba berfikir.

Hmmm,

Jefri Nickol?

Reza Arap?

Sasuke?

Oh—

Toji

Ga.

"Tipe gue lu, Nik."

"IDIH, NAJIS,"

Bugh.

Sebagai balasan, Niki dengan sukacita menggaplok lengan Kei. Membuat pemuda sawo matang itu kesakitan. 

Demi burung Didi yang mini, pukulan Niki terasa bertenaga sekali.

"Ya gimana, gue sendiri ga tau tipe gue," bela Kei seadanya. Mendengus kesal, bola mata sang perempuan kemudian mengedar, mencoba mencari sinyal sinyal belok di sekitarnya.

Tolong abaikan Riko dan Ron yang tengah gusra gusru merebutkan nabati keju di bangku belakang.

"Ini punya gue, anjing,"

"Bagi dikit, elah,"

"Ga, pergi lu,"

"Gue aduin Siswanto kalau lu pelit."

"Bangsat."

Bergilir ke sisi kanan, Niki kemudian sedikit menggigit bibir bawahnya. Pasangan Zefan Didi memang yang paling adem ayem. Liat saja, bagaimana sang dominan- eh? Bersandar nyaman di bahu kekasihnya, sambil memainkan game.

Oke oke, fokus.

Mari kembali mencari lelaki yang cocok, untuk menjadi pasangan Kei.

Yohan?

Tidak, terlalu otoriter, lagi pula dia suka Oki

Evan?

Terlalu pintar, untuk otak Kei yang dibawah standar.

Keanu?

Hmm.. tidak, terlalu pendek. Karena Niki yakin jika Kei adalah bottom.

Pure bottom.

Pandangan bergeser ke arah kiri dan

Owwww,

Ada Tegar.

Manusia kalem yang kini tengah menggenjreng gitar secara random, dengan headset yang tersumpal di telinganya itu, nampak seperti air suci. Perawakannya tenang— hah.... Mantap.

"Kalau sama Tegar, lu mau ga, Kei?"

Kei menoleh ke arah belakang, memperhatikan teman satu golongan nya itu. Jika boleh jujur, Tegar tidak jelek, tidak tampan juga, ya biasa saja, hanya dibantu nilai plus, pandai memainkan gitar.

Saat mata keduanya bertemu, entah mengapa Kei ingin ngakak. Demi sempak Spongebob milik Riko, wajah lesu milik Tegar tidak pernah gagal membuatnya tertawa.

Persis seperti wajah caleg yang gagal nyalon.

"Boleh,"

WIDIHH, NIKI BERSORAK DALAM HATI.

Snacking fanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang