Mas Vero My Husband!

|~ 1 ~|

Hallo semuanya selamat datang di versi baru cerita "mas Vero my husband"

Di ingat yah aku up nya setiap hari senin dan kamis.
Doai yah biar cerita ini lancar dan yang baca juga semakin banyak.

⚠️ Jangan lupa vote⚠️

Heppy readyng ✨

Suara musik dj dengan volume yang keras di iringi dengan lampu warna-warni yang menyilaukan mata, dan banyaknya orang yang bernari-nari, seolah terbius suara musik yang memanjakan telinga, bau alkohol menyerbak di mana-mana, club itu lah nama tempat terkutuk yang hanya di datangi manusia-manusia nakal.

Di kamar VIP no 110 seorang pria sedang duduk ber tumpu kaki di temani seorang wanita berpakaian minim.

"Cepat katakan apa yang ingin kau katakan, aku tidak punya banyak waktu." Ucap Vero pada wanita yang ada di depannya.

Pria berperawakan tegap dengan tatapan mengintimidasi, SEVERO XRISTIN ALEXANDER. Di umurnya yang baru berusia 25 tahun ia sudah menjadi CEO di perusahaan milik keluarganya yang dulu terancam bangkrut tapi dengan kerja kerasnya Vero mampu membangkitkan perusahaan ALEXANDER G'RUP menjadi perusahaan terbesar di Asia.

"Ayolah Vero tidak perlu terburu-buru, kita bisa membicarakan tentang pekerjaan lain kali. Sekarang bagaimana kalo kita mengobrol dan 'bermain' di ruangan ini." Ujar Saina.

SAINA KARISA, adalah seorang model papan atas yang menjadi beren ambasador produk kecantikan di Perusahaan Alexander g'rup. Saina ini adalah wanita yang terobsesi pada Vero dari semenjak duduk di bangku SMP.

"Cih, aku tidak punya waktu untuk mengontrol basa-basi denganmu apa lagi 'bermain' dengan tubuh menjijikkan mu." Bengis Vero dengan jijik.

Saina merasa tertohok dengan hinaan Vero, hatinya juga terasa sedikit sakit tapi ia berusaha tetap tersenyum.

"Vero jangan berkata seperti itu kita kan teman." Ucap Saina dengan suara yang di imut-imut kan.

Tapi bukannya suka mendengar nada suara Saina yang seperti itu Vero malah merasa mual. Vero berdiri dari duduknya yang membuat Saina kaget dan ikut berdiri.

"Aku tidak pernah merasa punya teman yang berprofesi sebagai jalang sepertimu." Ucap Vero dengan nada penuh mengintimidasi.

Deg..

Saina terkejut bukan main bagaimana bisa Vero mengetahui kerja sampingan nya selain menjadi model.

"K-kita kan satu sekolah saat SMP jadi kita teman dan pekerjaan a-aku itu model bukan j-jalang." Sanggah Saina dengan terbata.

Vero berdecih tak peduli. "Satu sekolah bukan berarti kita berteman, soal pekerjaan mu itu aku tidak peduli.!" Vero berbalik badan hendak pergi dari ruangan itu, tapi Saina dengan cepat menahan tangannya.

"Tunggu Vero aku ingin membicarakan perpanjangan kontrak kerjasama ku dengan perusahaan mu." Tahan Saina.

"Lepas!." Titah Vero penuh penekanan.