Chapter 16

2.6K 353 84
                                    






          Jangan lupa vote & komen !!!





Shani terduduk sendirian di ruangan milik nya meskipun kini jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari.

"Apa aku harus menunjukan kemampuan ku di hadapan zee agar mental nya bisa sembuh?" Gumam Shani.

Shani beranjak dari duduk nya dan berjalan menuju kamar milik zee.

Saat sampai disana Shani dengan mudah membuka pintu itu karena zee tidak mengunci pintu kamar nya.

"Bangun" ucap Shani yang membuat zee membuka mata nya.

"Ada apa?" Tanya zee dengan suara yang parau.

"Ikut ayah sekarang"

"Aku gak mau"

"Apa ayah harus menyeretmu?"

"Aku mohon yah aku lagi sakit" mohon Zee namun tak di hiraukan oleh Shani.

"Ayah tidak menerima penolakan, cepat ayah tunggu di luar" ucap Shani kemudian pergi dari kamar nya zee.

Zee beranjak dari kasur nya ia memakai Hoodie hitam milik nya dan mulai berjalan keluar kamar saat berjalan melewati kamar bunda nya Zee berharap kalau bunda nya itu terbangun dari tidur nya dan memergoki ayah nya yang akan pergi keluar.

Dengan perlahan Zee mulai memegang knop pintu kamar milik bunda nya namun antensi nya teralihkan saat melihat Shani sedang menatap tajam ke arah nya dari bawah.

Zee melepaskan knop pintu itu dan mulai turun menghampiri ayah nya.

"Apa tadi kamu berencana menggagalkan rencana ayah hm?" Tanya Shani dengan nada datar nya.

"M-maaf yah" gugup zee.

Tanpa ba-bi-bu Shani langsung meninju keras perut Zee yang membuat Zee merasakan mual dan sakit di saat yang bersamaan.

"Masih mau mengadu kepada bunda mu hah?" Ucap Shani marah.

"T-tidak yah" balas zee sambil menahan sakit di area perut nya.

Tak sampai disitu Shani menarik Hoodie milik Zee lalu menendang perut Zee dengan keras yang membuat Zee terkapar di lantai sambil terbatuk.

"Masih ingin menentang perintah ayah?"

"M-maaf" ucap Zee sambil beringsut menjauhi Shani.

Melihat Zee yang menjauh dari nya emosi Shani kembali memuncak lalu tanpa basa basi lagi Shani memukul keras tengkuk Zee yang membuat Zee langsung tak sadarkan diri.

Shani menyeret Zee menuju mobil nya. Setelah berhasil memasukan Zee kedalam mobil nya Shani langsung pergi meninggalkan rumah itu.

Sesampai nya di gedung kosong Shani memarkirkan mobil nya disana dan menyeret Zee untuk masuk kedalam nya.

Di dalam sana sudah terdapat banyak anak buah Shani yang berjejer dan langsung membantu Shani untuk mengikat Zee di kursi yang telah di sediakan.

Shani menunggu Zee sadar sambil duduk di kursi yang sengaja ia seret untuk berhadapan dengan Zee.

"Wake up baby boy ayah tau kamu sudah sadar" ucap Shani.

Shani merasakan tidak ada respon apapun dari Zee kemudian dia menampar keras pipi Zee hingga sudut bibir Zee mengeluarkan darah segar.

"Sudah ayah bilang kamu hanya pura pura" Shani tersenyum saat melihat Zee membuka mata nya.

"Fuck you jerk" umpat Zee pada Shani yang membuat Shani tersenyum mendengar nya.

CM CHAPTER II: REVENGE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang