Chapter 18

2.8K 374 47
                                    







           Jangan lupa vote & komen !!!





Zee terduduk di sofa yang berada di ruang tengah, sembari menunggu Gracia datang Zee menghabiskan waktu nya untuk bermain game di hp nya.

Tak lama Gracia pun datang menghampiri Zee dan duduk di samping nya.

"Stop dulu game nya bunda mau ngomong" titah Gracia yang membuat Zee langsung menutup aplikasi game nya.

"Bunda mau tanya sama kamu"

"Tanya apa bunda?"

"Akhir akhir ini kamu berubah, kamu kenapa sayang? Mau cerita sama bunda?"

"Zee gak berubah bunda perasaan bunda aja kali"

"Setiap bangun tidur mata kamu pasti bakal sembab zee kamu abis nangis kan?" Tanya Gracia.

"Zee gapapa bunda" jawab zee.

"Tolong jujur sama bunda" lirih Gracia.

"Apa ini saat nya gue harus bilang semuanya ke bunda?" Batin Zee.

Namun pada saat Zee akan kembali berbicara tiba tiba hp nya berdering menandakan ada pesan yang masuk kedalam hp nya.

Ayah

Tutup mulut mu, maka nyawa eve dan adik mu akan selamat

Zee yang membaca pesan itu mendadak panik darimana ayah nya tau tentang ini? Ia mendadak takut sekarang apa ayah nya menempel sesuatu pada hp nya?

Zee langsung membulak balikan hp nya mencari alat yang Shani pasang namun hasil nya nihil ia tidak bisa menemukan apapun.

Gracia yang melihat prilaku anak nya menatap nya heran.

"Kamu kenapa zee?" Tanya Gracia.

"Eum e-enggak bunda" jawab zee gugup.

"Bunda dedek bayi nya kapan lahir?" Tanya Zee sambil mengelus perut Gracia yang masih rata.

"Nanti kalo usia kandungan bunda udah 9 bulan" jawab Gracia sambil tersenyum menikmati elusan tangan Zee di perut nya.

Zee merebahkan tubuh nya di pangkuan Gracia dan mendusel perut Gracia.

"Bunda kok bayi nya gak nendang?"

"Bayi nya belum jadi Zee masih jadi kecebong"

"Bunda katanya baby nya mau jadi Superman"

"Kamu tau darimana heum?" Tanya Gracia sambil mencubit pipi zee.

"Tadi dia bisikin Zee katanya dia mau jadi Superman"

"Gimana kalo baby nya cewek?"

"Bentar Zee tanyain dulu" Zee kembali mendusel perut Gracia yang membuat Gracia gemas karena tingkah nya.

"Katanya dia mau jadi wonder woman"

"Bisa aja baby boy" kekeh Gracia.

"Bunda Zee bukan bayi lagi jadi berhenti panggil Zee baby boy" rengek Zee.

"Kamu masih jadi bayi nya bunda"

"Bunda mahh"

"Jangan ngerengek gitu jelek" cibir Gracia.

Namun saat Zee sedang mencak mencak dalam hati nya tiba tiba di pikiran nya terlintas sesuatu.

"Bunda zee boleh nanya gak"

"Boleh dong, tanya aja"

"Menurut bunda ada gak seorang ayah yang tega menyakiti fisik dan psikis anak nya sendiri?" Pertanyaan Zee membuat Gracia kaget bahkan kini di kepala nya sudah banyak asumsi asumsi negatif.

CM CHAPTER II: REVENGE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang